Untuk makanan yang harus disajikan dalam kondisi matang, masaklah hingga benar-benar matang. Telur cacing atau bakteri akan mati dengan pemasakan yang tepat.
Peralatan yang digunakan dalam pengolahan makanan, juga perlu mendapat perhatian khusus. Gunakan peralatan yang bebas dari bahan berbahaya maupun beracun, seperti kaca atau keramik.
Peralatan makan maupun masak yang terbuat dari logam, misalnya kuningan atau tembaga dapat melepaskan bahan berbahaya seperti timbal (plumbum) ke dalam makanan.
Orang yang mengelola makanan harus bersih dan berbadan sehat. Tutup bagian tubuh yang luka, terutama tangan, dengan menggunakan plester anti air. Lakukan hal ini untuk menghindari masuknya bakteri penyebab infeksi atau keracunan, misalnya Staphylococcus aureus dari permukaan kulit manusia ke dalam makanan.
Selalu menjaga kebersihan tangan, adalah hal wajib yang perlu dilakukan saat bersentuhan dengan makanan. Mencuci tangan dengan sabun sebelum dan setelah menyentuh bahan makanan dapat meminimalisir perpindahan kuman atau penyebab penyakit yang menempel pada tangan.
Lantai dan dinding dapur Anda perlu dibuat dari bahan yang kedap air, agar mudah dibersihkan dan tidak lembab. Kondisi dinding dan lantai yang lembab, menjadi media yang baik bagi pertumbuhan jamur.
Gunakan wadah berbeda untuk menyimpan makanan matang
Makanan yang telah diolah, sangat rawan terhadap pencemaran, terutama dari wadah yang digunakan. Tindakan yang Anda lakukan dapat menentukan keamanan makanan.
Pisahkan makanan kering dan makanan yang mengandung air pada wadah yang berbeda. Ini ditujukan untuk menghindari terjadinya kontaminasi silang.
Bakteri akan sangat cepat berkembang biak pada makanan yang mengandung air. Karenanya, pengaturan suhu penyimpanan menjadi kunci penting untuk menghindari terjadinya PBM.
Simpan makanan yang harus disajikan dingin dalam kulkas atau pendingin lainnya. Makanan yang harus disajikan hangat, disimpan pada pemanas.