Mengurangi risiko akibat makanan yang tidak aman, dapat dilakukan dengan cara memilih makanan yang berkualitas saja. Bagaimana caranya?
Pastikan makanan berasal dari sumber yang jelas, artinya bisa ditelusuri ketika terjadi kasus keracunan karena mengonsumsi makanan.
Gunakan semua indra yang kita miliki saat memilih makanan. Melihat, meraba, mencium, merasakan, mendengar bunyi makanan yang akan dipilih. Indra manusia adalah detektor terbaik untuk membedakan mana makanan yang baik, mana yang tidak.
Memilih ikan yang masih segar dengan cara mengamati warna mata, menguji elastisitas dagingnya dengan menekan menggunakan jari, mengecek apakah dagingnya masih segar dengan menggunakan indra pencium, adalah cara sederhana untuk memastikan makanan yang dipilih masih segar atau tidak.
Simpan bahan makanan pada suhu yang sesuai
Kunci utama dalam penyimpanan bahan makanan adalah suhu penyimpanan. Penyimpanan makanan pada suhu yang tepat dapat mengurangi terjadinya kerusakan bahan makanan.
Menyimpan bahan makanan pun perlu memperhatikan jenis dan ketebalan makanan yang disimpan. Agar penyebaran suhu dingin lebih merata, jangan tumpuk makanan Anda lebih dari 10 cm.
Makanan dengan kandungan protein yang tinggi seperti daging atau ikan, harus disimpan pada suhu kurang dari 4 derajat Celsius; sedangkan sayur dan buah dapat disimpan pada suhu 10 hingga 15 derajat Celsius.
Olah makanan Anda dengan tepatÂ
Empat hal penting yang perlu diperhatikan saat mengolah makanan. Bahan makanan, peralatan, lingkungan tempat pengolahan dan orang yang mengolah makanan.
Bahan makanan yang dikonsumsi mentah seperti buah-buahan atau lalapan, pastikan bahwa dicuci dengan air bersih yang mengalir.
Pencucian bahan makanan dengan air mengalir akan meluruhkan telur cacing atau kotoran lainnya yang melekat pada daun, batang ataupun buah.