“Makanan adalah simbol dari cinta, ketika kata-kata tak cukup mengungkapkan.”
-Alan D. Wolfelt
Saya sepakat dengan yang disampaikan oleh Alan D. Wolfelt ini. Makanan akan terasa nikmat ketika diolah dengan rasa cinta. Namun, bicara makanan, tidak hanya cukup pada rasa enak saja. Masih ada hal lainnya yang perlu diperhatikan agar benar-benar terasa enak dan menyehatkan.
Makanan yang sehat, selain mengandung nilai gizi tertentu, juga harus aman, artinya tidak mengandung bahan-bahan yang berbahaya, bersih dan juga harus sehat.
Hal ini perlu diperhatikan, untuk memproteksi diri kita dari penyakit bawaan makanan (PBM), baik itu infeksi maupun intoksikasi atau keracunan karena makanan.
Maraknya kasus keracunan makanan yang terjadi akhir-akhir ini, tidak terlepas dari peranan makanan dalam penularan penyakit.
Berbagai kasus keracunan makanan biasanya disebabkan oleh bakteri penghasil toksin yang ada dalam makanan, atau karena makanan tersebut memang telah mengandung racun, misalnya kandungan HCN atau asam sianida pada daun singkong.
Masuknya berbagai mikroorganisme dalam makanan, yang bersumber dari lingkungan, peralatan, bahan makanan dan dari manusia itu sendiri bisa terjadi secara sengaja atau tanpa sengaja karena faktor ketidaktahuan orang yang mengelola makanan.
Untuk menghindari PBM, kita harus memahami berbagai hal yang dapat dilakukan agar keluarga atau orang yang dicintai terbebas dari penyakit bawaan makanan.