Terdapat beberapa kamar di dalamnya, diantaranya kamar tidur Bung Karno di bagian depan dan pada sisi lainnya terdapat kamar tidur mertua serta anak angkatnya. Di ruang tamu terpajang lukisan Pura Bali yang dilukis sendiri oleh Bung Karno pada tahun 1935.
Tongkat Bung Karno juga dipajang di sana. Ada dua jenis tongkat yang berbeda motifnya, motif monyet dan motif polos. Motif monyet biasanya digunakan di dalam kota untuk menghina penjajah Belanda sedangkan motif polos digunakan saat Bung Karno bepergian ke luar kota.
Beberapa bagian penting rumah juga ada pada bagian belakang. Dapur dan kamar mandi ada pada bagian sisi sebelah kiri. Di depan dapur, terdapat sebuah sumur gali yang dilengkapi dengan timba. Air pada sumur ini selalu penuh.
 Koleksi buku yang menjadi bacaan Bung Karno selama masa pengasingan masih tersimpan rapi dalam rak di bagian tiris rumah bagian tengah.
Taman Renungan Bung Karno di Pusat Kota
Bila rumah pengasingan Bung Karno terletak di daerah yang lebih tinggi, taman renungan ini terletak di daerah dekat pelabuhan. Beberapa pohon beringin besar mengelilingi taman ini.