Mohon tunggu...
Ragu Theodolfi
Ragu Theodolfi Mohon Tunggu... Lainnya - Penikmat seni, pencinta keindahan

Happiness never decreases by being shared

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Mengenal Ende Lebih Dekat, Tempat Bung Karno Diasingkan

2 Juni 2022   17:47 Diperbarui: 14 Juni 2022   22:47 1640
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tanggal 1 Juni setiap tahun, diperingati sebagai Hari Lahir Pancasila. Tahun ini terasa berbeda dan sangat istimewa, karena peringatan ini dipusatkan di Kota Ende, sebuah tempat dimana lima butir mutiara ditemukan; mutiara yang indah yang menjadi dasar negara.

Upacara hari ini dipimpin langsung oleh Presiden RI, Joko Widodo. Perayaan sederhana, namun sangat berkesan bagi masyarakat setempat. Bahkan suasana berbeda dan luar biasa pun tetap terasa bagi pemirsa, meski cuma menyaksikan secara langsung melalui televisi.

Kegembiraan masyarakat setempat menyambut hari istimewa ini terlihat dari persiapan yang dilakukan sebelumnya. Bergotong royong mereka berbenah diri, berusaha memberikan yang terbaik. 

Catatan sejarah bahwa tempat dimana mereka tinggal, tempat mereka dilahirkan, pernah juga ditempati oleh Presiden RI pertama, Soekarno, menciptakan kebanggan tersendiri pada mereka.

Ende ada di Pulau Flores

Ende adalah salah satu kabupaten di Provinsi NTT, dan terletak di Pulau Flores. Ada dua suku di sana, yaitu Suku Ende dan Suku Lio. Suku Ende umumnya tinggal di daerah pantai sedangkan Suku Lio di daerah pegunungan.

Untuk tiba di Ende, bisa melalui Kupang atau melalui Labuan Bajo. Hanya butuh 45 menit hingga 1 jam penerbangan dari Kupang, maka pemandangan Gunung Meja dan sekitarnya sudah bisa disaksikan.

Bila ingin merasakan sensasi perjalanan berliku sepanjang hutan di Pulau Flores, pilihlah jalan darat dari Labuan Bajo atau dari Larantuka, Flores Timur. Meski butuh waktu berjam-jam, tapi perjalanan sepanjang lintas Flores tidak pernah membosankan, karena suguhan panorama alamnya yang luar biasa indah.

Rumah Pengasingan Bung Karno di Ende

Sejarah mencatat bahwa selama empat tahun, dari tahun 1933 hingga 1938, Bung Karno diasingkan di Ende karena kegiatan politiknya dianggap mengganggu pemerintah kolonial Hindia Belanda.

Rumah yang ditempati Bung Karno bersama istrinya, Ibu Inggit Garnasih; mertuanya, Ibu Amsi dan anak angkatnya, Ratna Djuami, terletak di Jalan Perwira Ende. Saat ini rumah tersebut telah menjadi situs yang dilindungi oleh UU Nomor II tahun 2010 Tentang Cagar Budaya. 

Situs ini terawat dengan sangat baik. Pada halaman depan terdapat patung Bung Karno setinggi kurang lebih tiga meter, dengan warna coklat tembaga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun