Setiap ruangan gua memiliki fungsi yang berbeda. Terdapat ruangan yang berfungsi sebagai penjara, klinik pengobatan, gudang logistik untuk menyimpan senjata, amunisi, mesiu; pantry atau dapur umum, gudang beras, ruang untuk radio, perpustakaan dan rapat.Â
Tersedia juga bangunan pemantau satelit yang terhubung pada jalur ke puncak bukit, tempat radar penangkal rudal/pesawat, kastil bawah tanah, apron pesawat tempur, bahkan bar untuk minum-minum bagi pasukan tentara Jepang.
Bahan bakar bagi pasukan Jepang disimpan pada ruangan gua khusus. Gudang bahan bakar ini sempat mengalami kebakaran hebat pada tahun 1943, tersulut obor penduduk pribumi yang mencoba mengambil sedikit bahan bakar dari sana. Â Bekas kebakaran tercetak jelas pada dinding gua.Â
Salah satu gua yang cukup angker menurut penduduk setempat adalah gua Paul Pandie. Menurut penuturan saksi sejarah, Paul Pandie ditemukan tewas di dalam gua saat hendak mencuri harta karun yang tersimpan di sana. Penduduk lokal pun tidak ada yang berani mendekati gua tersebut.
Masih banyak ruangan lainnya dengan fungsinya masing-masing. Gua untuk kamar panglima atau para petinggi Jepang terlihat lebih rapi dan berukuran cukup luas.Â
Ada juga gua buntu untuk pelayan atau pekerja, juga tempat yang dijadikan tempat pemandian, tempat berleha-leha para tentara Jepang.
Jangan Lupakan Sejarah
Seperti yang tertulis dalam laman tni-au.mil.id 1)Â Jepang mendaratkan pasukannya di tanah Timor pada tanggal 19 Pebruari 1942. Sehari kemudian, tepatnya tanggal 20 Pebruari 1942, Jepang berhasil menguasai Kota Kupang, setelah mengalahkan sekutunya, Belanda, dibawah pimpinan Mayor Hayakawa.
Propaganda dilakukan Jepang dengan mengaku sebagai Saudara Tua Indonesia, menghadirkan semboyan Jepang pembebas Asia, dilakukan untuk menarik dukungan rakyat Indonesia.Â