Mohon tunggu...
Ragu Theodolfi
Ragu Theodolfi Mohon Tunggu... Lainnya - Penikmat seni, pencinta keindahan

Happiness never decreases by being shared

Selanjutnya

Tutup

Love Artikel Utama

Valentineku, Bukan tentang Sekotak Coklat dan Seikat Bunga

13 Februari 2023   06:55 Diperbarui: 13 Februari 2023   20:15 1445
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hari Valentine, Bukan Hanya Sekotak Coklat dan Seikat Bunga (Pixabay.com)

Mengirimkan pesan atau menelepon untuk menanyakan kabar orangtua masing-masing, bukan hanya saat butuh uang, adalah salah satu cara mereka mendeskripsikan kasih sayang terhadap orangtua. 

Kelompok paruh baya memberikan respon yang lebih mendetail tentang makna Valentine.


 "Mencintai hingga terluka"
"Ini adalah tentang relasi antara kita dengan Tuhan, dengan sesama dan juga dengan diri sendiri"
"Mencintai diri sendiri supaya bisa mencintai orang lain"
"Valentine itu tentang kesabaran, tentang memaafkan mereka yang melukai hati kita"

"Memberikan hal terbaik untuk anak, pasangan dan keluarga"


Penerimaan dan Memaafkan

Makin ke sini, setelah aku memiliki keluarga sendiri, definisi tentang hari Valentine semakin meluas. Tidak terbatas pada hadiah yang mendebarkan hati, tidak dibuai oleh manisnya coklat dan cerianya seikat bunga. Lebih kepada pengorbanan.

Valentineku adalah tentang penerimaan dan memaafkan. 

Menerima semua hal yang terjadi di dalam kehidupan. Baik atau buruk. Menerima kekurangan diri.

Menerima kekurangan pasangan. Memang, prosesnya selalu tidak mudah, malah menyakitkan. 

Masalah finansial, masalah anak atau relasi dengan pasangan itu sendiri membuat semuanya menjadi tidak mudah untuk dilewati.

Namun, dengan belajar menerima kekurangan diri, menjadi salah satu kunci untuk menerima kekurangan pasangan atau orang lain. Tidak ada pribadi yang sempurna di dunia ini. 

Happy Valentine

Kupang, 13 Februari 2023

Ragu Theodolfi, untuk Kompasiana

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun