Masih kuingat jelas warnanya merah hati, dihiasi pita putih berenda di sekelilingnya. Beberapa baris ucapan manis yang terasa penuh magis, ditulis pakai tinta emas, menghiasi lembaran merah hati itu.
Bisa kupastikan, hati si penerima bergetar bak komedi putar. Aiiih, sekreatif itu aku dulu.Â
Pada masa kini, anak-anak remaja maupun pasangan pada umumnya cenderung memilih kartu ucapan yang siap pakai, mudah didapatkan di mana saja, lengkap dengan taburan kata-kata yang menghipnotis, bikin hati meleleh.Â
Tergantung mau ditujukan pada siapa, pacar, gebetan, sahabat atau selingkuhan, asal hati-hati jangan sampai salah kirim atau salah nama. Panjang urusannya.
Valentine lebih dari sekadar hadiah yang manis
Setiap orang tentu memiliki pengalaman yang berbeda tentang hari Valentine ini; tentang makna yang ada di balik setiap tradisinya.
Riset kecil-kecilan yang dilakukan terhadap dua kelompok berbeda yaitu generasi rebahan dan satunya lagi adalah grup yang berisi ibu dan ayah usia paruh baya, hasilnya tidak jauh beda.
Sebagian grup generasi rebahan merespon bahwa hari kasih sayang penting untuk pacar masing-masing.
Meskipun banyak yang tidak mendapatkan hadiah tanda kasih pada hari itu, minimal ucapan rayuan gombal sudah dikirimkan di awal hari.Â
Ada juga yang merespon bahwa setiap hari adalah hari Valentine buat mereka. Tidak hanya untuk pasangan, tapi juga untuk orangtua.
Bentuknya beraneka ragam, dari hal yang sederhana hingga yang paling rumit sekali pun.