Mohon tunggu...
Ragu Theodolfi
Ragu Theodolfi Mohon Tunggu... Lainnya - Penikmat seni, pencinta keindahan

Happiness never decreases by being shared

Selanjutnya

Tutup

Love Artikel Utama

Valentineku, Bukan tentang Sekotak Coklat dan Seikat Bunga

13 Februari 2023   06:55 Diperbarui: 13 Februari 2023   20:15 1445
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penerimaan dan memaafkan (Pixabay.com)

Sejak kecil, kami tidak pernah merayakan hari Valentine. Jangankan merayakannya, apa itu hari Valentine saja tidak kupahami. Satu-satunya pengalaman merayakan hari Valentine adalah saat duduk di bangku SMA.

Anak-anak kelas IPA "diwajibkan" untuk merayakan hari kasih sayang secara bersama pada saat itu. 

Karena judulnya acara kelas, maka praktis tanpa pacar, tanpa bunga, tanpa coklat seperti yang dibayangkan setiap anak gadis yang sedang jatuh cinta.
Ulala.....

Tidak sedikit orang yang belum mengetahui kisah tragis di balik hari Valentine yang dirayakan setiap tanggal 14 Februari itu, dan aku adalah satu diantaranya. Menulis ini pun akhirnya memaksaku untuk membuka sejarah perayaan Valentine.

Coklat dan bunga jadi hadiah andalan

Coklat dan bunga sering dijadikan hadiah favorit di setiap perayaan hari Valentine. Entah karena harganya pas di kantong anak-anak muda, atau karena alasan yang lain.

Apakah karena manisnya coklat yang mampu memberi efek relaks atau karena kecantikan dan keharuman seikat kembang membuat hati turut berbunga-bunga. 

Entahlah...yang pasti, saat Valentine tiba, aku selalu berjumpa dengan sekelompok gadis belia yang cekikikan sambil memborong sejumlah coklat aneka rasa, termasuk rasa yang tertinggal.

Coklat dan bunga akan selalui disertai dengan kartu ucapan. Jadi teringat masa lalu, saat coklat dan bunga tak sanggup dibeli, maka tingkat kreativitas jadi andalan.

Kartu Valentine yang manis (Alleksana/Pexels.com)
Kartu Valentine yang manis (Alleksana/Pexels.com)

Pernah sekali aku mengirimkan kartu ucapan kepada pacarku pada masa itu. Kartu ucapannya sangat istimewa karena dibuat sendiri. Membuatnya pun butuh waktu berhari-hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun