Mohon tunggu...
Ragu Theodolfi
Ragu Theodolfi Mohon Tunggu... Lainnya - Penikmat seni, pencinta keindahan

Happiness never decreases by being shared

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Belajar dari Bulu Mata Palsu

3 Maret 2022   19:51 Diperbarui: 4 Maret 2022   20:05 1119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi bulu mata palsu (Pixabay.com)

Ada juga sekelompok orang tertentu yang memilih berpura-pura menjadi orang lain agar hidupnya lebih tenang. Mungkin alasan bosan mendengar celotehan atau omelan yang sama setiap hari, mereka cenderung mengiyakan atau mengikuti apa kata orang agar hidupnya tenang, tidak direcoki dengan hal-hal yang dianggapnya mengganggu privasinya. 

Ingin mendapatkan perhatian pihak tertentu atau pencitraan diri juga membuat orang beralih dari sifat asli mereka masing-masing, berubah dalam sekejap menjadi pribadi yang sangat bertolak belakang dengan kebiasaan sehari-hari.

Perilaku mencari perhatian mungkin berasal dari kecemburuan, harga diri yang rendah, kesepian, atau sebagai akibat dari gangguan kepribadian. 

Beberapa orang yang telah atau akan mencapai puncak ketenaran tertentu cenderung memiliki keinginan untuk tetap fokus pada ketenaran. Untuk itu mereka akan melakukan hal apapun untuk membuat orang lain menyukai mereka. 

Tidak dapat dipungkiri bahwa media sosial (medos) membawa pengaruh yang sangat besar bagi perkembangan seseorang. Kemudahan mengakses medsos terkadang menyebabkan seseorang lebih mudah dikenal orang dan mudah berinteraksi dengan dunia luar. 

Banyak orang dari berbagai kelompok usia, baik anak-anak , remaja dan juga orangtua yang ingin selalu eksis dan sesekali narcis di dunia medsos. Bila tidak ada kontrol diri yang cukup dalam maka dapat menyebakan kecanduan medsos . 

Jadilah diri sendiri

Banyak orang tidak bisa menerima dirinya sendiri karena berbagai peristiwa dan pengalaman masa lalu dalam hidupnya yang tidak menyenangkan. Kepalsuan yang dipasangkan dalam hidup kita memang indah, membuat orang terkesima, namun banyak kesakitan yang harus disembunyikan.

Jadilah diri sendiri. Terima segala kekurangan yang ada dalam diri. Pasti sakit, tapi kita hidup dalam kegembiraan dan rasa damai karena tidak ada yang perlu disembunyikan. 

Menjadi diri sendiri tidak butuh syarat apa pun. Cukup belajar melepaskan segala topeng kepalsuan.

"Hidup sederhana dengan penuh syukur, akan mengajarkan kita untuk menikmati semua yang kita didapatkan dengan penuh kebahagiaan." (NN)

Sejatinya, hidup ini indah dan sangat luar biasa asalkan kita mau bersyukur dalam segala hal. Dalam setiap rasa syukur yang kita panjatkan, ada keikhlasan untuk menerima segala kekurangan dan memaafkan diri sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun