Setiap provinsi di Indonesia masing-masing menentukan waktu eliminasi malaria berdasarkan multi faktor, termasuk di dalamnya jumlah kasus maupun tempat perkembangbiakan nyamuknya.
Pengobatan tanpa pencegahan adalah upaya yang sia-sia
Pada era sebelumnya, pemberantasan malaria lebih difokuskan pada  pengobatan. Pencegahan malaria belum dilirik sebagai faktor kunci dalam pemberantasan. Tidak sedikit dana yang dikucurkan oleh pemerintah untuk menanggulangi kasus malaria di Indonesia, namun tetap saja kasus malaria tidak pernah menghilang dari bumi Indonesia tercinta.
Pengobatan yang dilakukan tanpa upaya pencegahan adalah usaha yang sia-sia. Meskipun seseorang bebas dari malaria, namun bila kondisi lingkungannya tidak diperbaiki maka kasus malaria akan sulit untuk dieliminir. Â
Pemberian obat-obatan untuk mengatasi malaria digunakan untuk mencegah pembelahan dan penyebaran plasmodium dalam sel darah merah. Â Pengendalian terhadap vektor atau nyamuk penular malaria selain ditujukan untuk mencegah penularan terhadap manusia juga untuk mencegah pertumbuhan parasit dalam tubuh nyamuk.
Perkembangan Plasmodium membutuhkan dua hospes yang berbeda
Upaya pengobatan yang dilakukan seyogyanya dibarengi dengan pengendalian terhadap nyamuk Anopheles, penular malaria. Mengapa demikian?
Perkembangan parasit malaria (plasmodium) membutuhkan dua hospes (pejamu atau inang) yang berbeda, manusia dan nyamuk. Plasmodium membutuhkan manusia untuk perkembangbiakan pada tahap asexual atau tahap belum dewasa, sedangkan nyamuk dibutuhkan untuk menyelesaikan siklus hidup pada tahap sexual atau tahap dewasa.
Selama menghisap darah, nyamuk Anopheles betina yang telah terinfeksi plasmodium akan memasukkan sporozoit kepada manusia. Sporozoit masuk ke dalam darah dan menginfeksi hati, menjadi matang dalam bentuk schizont.Â
Sporozoit membelah berulang kali dan spora baru yang disebut merozoit, keluar dan menginfeksi sel darah merah. Beberapa merozoit dalam darah berkembang menjadi sel khusus yang disebut gametosit.
Bila nyamuk Anopheles betina menggigit penderita, maka nyamuk tersebut akan mencerna gametosit dan akan membentuk zygot dan menghasilkan sporozoit yang bermigrasi ke kelenjar ludah nyamuk Anopheles dan siap untuk ditularkan lagi ke manusia.
Pengendalian malaria
Upaya pencegahan serta pengendalian pun dilakukan dengan harapan kasus malaria dapat ditekan hingga titik yang tidak lagi membahayakan kesehatan masyarakat luas. Pengendalian yang dapat dilakukan ditujukan untuk nyamuk dewasa dan juga jentik atau larva Anopheles. Â Selain itu, perlindungan terhadap perorangan (personal protection) menjadi hal yang tidak dapat diabaikan.