Mohon tunggu...
Ragu Theodolfi
Ragu Theodolfi Mohon Tunggu... Lainnya - Penikmat seni, pencinta keindahan

Happiness never decreases by being shared

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Hujan Telah Tiba, Jangan Beternak Nyamuk

24 Oktober 2021   15:10 Diperbarui: 27 Oktober 2021   14:11 1093
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Musim hujan sudah tiba, ancaman penyakit pun mengintai salah satunya disebabkan oleh nyamuk. Sumber: Егор Камелев dari Pixabay

Hujan telah turun pada beberapa wilayah di Indonesia. Bahkan Kota Kupang yang telah mulai meranggas beberapa purnama pun akhirnya beberapa hari lalu juga  telah merasakan kucuran hujan yang lebat dan durasi yang cukup panjang.

Anak-anak bergembira di bawah guyuran hujan. Suara pekikan kegembiraan mereka bersaing dengan derasnya hujan yang turun. Rumput liar bergeliat manja menyambut jatuhnya butiran hujan yang kian deras.

Air berwarna kecoklatan menggenangi setiap lekukan bumi, seakan ingin memuaskan dahaga berbulan-bulan. Sampah pun tidak ingin ketinggalan. Bergulir riang seirama aliran air. 

Jangan terlena

Seiring hadirnya hujan yang semakin rajin mengunjungi bumi, jangan mudah terlena.  Banyak ancaman penyakit mengintai. 

Penyakit yang ditularkan melalui nyamuk akan bermunculan saat musim penghujan, diantaranya demam dengue, chikungunya, filariasis dan malaria.

Pasalnya, pada saat hujan mulai turun, akan ada banyak air tersisa dalam setiap cekungan, setiap lekukan tanah. Ataupun air  yang terperangkap pada kaleng-kaleng bekas, pada ban mobil yang tidak terpakai, pada talang air yang rusak. 

Bahkan pada sela batang talas atau batang pisang, atau seresah daun! Asalkan ada air sedikit, nyamuk pasti ada di sana. 

Habitat nyamuk Anopheles (Dokpri)
Habitat nyamuk Anopheles (Dokpri)

Air menjadi media yang sangat penting dalam perkembangbiakan nyamuk. Fase telur-jentik/larva-pupa akan dihabiskan dalam air. Nyamuk akan meletakkan telurnya di air. Telur akan menetas menjadi jentik/larva dalam waktu beberapa hari. 

Setelah melewati beberapa tahapan kehidupan jentik-yang disebut instar 1 hingga 4, tergantung ukuran- kemudian berubah menjadi pupa dan pada akhirnya akan berkembang menjadi nyamuk dewasa. 

Semua terjadi dalam waktu yang cepat, hitungan hari.  Satu siklus kehidupan nyamuk dari telur menjadi nyamuk dewasa umumnya berlangsung delapan hingga 14 hari. 

Pada kondisi tertentu, dimana suhu udara meningkat, fase perkembangan ini menjadi jauh lebih cepat. Perubahan telur menjadi jentik dapat berlangsung dalam waktu kurang dari tujuh hari. 

Baca juga  Kenali Nyamuk di Sekitar Kita

Tempat favorit nyamuk meletakkan telur

Satu ekor nyamuk mampu bertelur 100 hingga 300 ribu butir telur, rata-rata 150 ribu telur.   Jadi dapat dibayangkan, bila di sekitar rumah kita terdapat lima ekor nyamuk saja, maka berapa banyak jentik yang akan dihasilkannya?  

Layaknya manusia, nyamuk juga memiliki kesukaan tertentu dalam hidupnya. Kesukaan menggigit, kesukaan beristirahat setelah menghisap darah, termasuk kesukaan meletakkan telurnya.

Nyamuk akan meletakkan telur pada tempat-tempat tertentu sesuai jenis nyamuk. Nyamuk Aedes (penular demam dengue) cenderung memilih tempat yang lebih bersih, tidak bersentuhan langsung dengan tanah.

Kesenangannya adalah meletakkan telur dalam kaleng, dalam tempurung kelapa, bak mandi, tempat meletakkan gelas pada dispenser, bagian belakang kulkas, talang air, ban bekas, vas bunga, tempat makan burung peliharaan dan lain sebagainya.

Nyamuk Anopheles (penular malaria), Culex (penular filariasis, Japanesse encephalitis), Mansonia dan Armigeres, cenderung memilih habitat yang kontak langsung dengan tanah, misalnya sawah, bekas tapak ban, rawa, air payau, kolam dengan tanaman air  di atasnya dan sebagainya. 

Intinya asal ketemu air, nyamuk akan bertelur di sana. Menetas. Berkembang biak dan menghasilkan ribuan nyamuk lainnya setiap hari. 

Tangkapan layar Gerakan 3M plus (Gambar : promkes.kemkes.go.id)
Tangkapan layar Gerakan 3M plus (Gambar : promkes.kemkes.go.id)

Jangan biarkan sampah menumpuk di sekitar

Sampah yang berserakan selain menjadi tempat meletakkan telur yang baik bagi nyamuk, juga berpotensi sebagai tempat perkembangbiakan tikus, maupun serangga lainnya seperti kecoak dan lalat. Bersihkan secara teratur.

Lakukan gerakan 3M plus

Menguras, menutup tempat penampungan air, juga memanfaatkan limbah barang bekas yang bernilai ekonomis, adalah langkah penting agar nyamuk tidak dapat meletakkan telurnya di sana.

Memasang kawat kasa, menanam tanaman pengusir nyamuk seperti lavender, sereh, kemangi dan lain-lain di sekitar rumah dan tidak menggantung pakaian. Nyamuk akan sangat menyukai pakaian berwarna gelap yang tergantung  dan ada aroma bekas keringat.

Beri perlindungan bagi keluarga 

Jangan biarkan keluarga tercinta Anda digigit oleh nyamuk.  Seekor nyamuk, mampu menggigit hingga sembilan kali, lho dalam semalam. Beri perlindungan bagi mereka yang dicintai.

Gunakan kelambu saat tidur. Saat ini pemerintah sedang mencanangkan penggunaan kelambu berinsektisida. Namun bila tidak tersedia, gunakan kelambu biasa untuk memberikan perlindungan saat sedang tidur. 

Hindari berada di luar rumah hingga larut; bila terpaksa, gunakan pakaian yang tertutup untuk mrnghindari kontak dengan nyamuk. Gunakan repellent (penolak nyamuk) bila perlu. 

Mari jaga lingkungan kita agar hidup menjadi lebih sehat.

Kupang, 24 Oktober 2021

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun