Mohon tunggu...
Ragu Theodolfi
Ragu Theodolfi Mohon Tunggu... Lainnya - Penikmat seni, pencinta keindahan

Happiness never decreases by being shared

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Masa Depan Ada di Tanganmu yang Bersih

16 Oktober 2021   08:34 Diperbarui: 22 Oktober 2021   11:51 866
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi mencuci tangan pakai sabun (cdc.gov)

"Ayo, cuci tangan dulu sebelum makan"

Pesan sederhana itu acapkali kita dengar dari orangtua, terutama ibu, saat kita akan menyantap hidangan. Ritual cuci tangan telah menjadi hal yang wajib dan tidak boleh dibantah. 

Anak-anak yang tangannya masih kotor, tidak diperbolehkan duduk di meja makan, apalagi mencomot makanan. Bakalan kena jewer akibat bandel.

Namun, pada saat itu aktivitas mencuci tangan hanya sekedar agar tangannya bersih dan tidak mengotori makanan lainnya. Praktis, hanya menggunakan air bersih saja sudah cukup. Pakai kobokan juga boleh. 

Kobokan itu pun dipakai beramai-ramai. Bisa dibayangkan saat kobokan tersebut tiba pada orang terakhir, warna airnya tidak lagi sejernih warna aslinya. 

Hidangan yang tersaji di depan mata jauh lebih menarik daripada sekedar membayangkan warna air yang berubah gradasinya hingga beberapa tingkat. 

Asalkan judulnya cuci tangan, maka tiket menuju meja makan hari itu langsung terpenuhi.

Jutaan mikroba dipindahkan melalui tangan

Cuci tangan pakai sabun (www.cdc.gov)
Cuci tangan pakai sabun (www.cdc.gov)

Anjuran orangtua untuk mencuci tangan sebelum makan pada masa itu barangkali hanya sekedar agar tangan yang terlihat kotor menjadi lebih bersih. 

Banyak dari mereka yang belum memahami bahwa tindakan yang dilakukan pada saat itu adalah salah satu tindakan pencegahan penularan penyakit, meskipun masih jauh dari kata sempurna.

Tangan adalah salah satu media yang dapat memindahkan berbagai jenis mikroba yang ada di sekitar kita. Aktivitas yang tinggi menggunakan tangan menyebabkan penularan mikroorganisme  penyebab penyakit menjadi lebih intens. 

Kuman  dengan ukuran yang sangat kecil ini tidak dapat dilihat dengan mata telanjang, sehingga banyak yang berpikir, asalkan tangan terlihat bersih, pasti kuman juga tidak menempel di sana. Padahal tidak demikian kenyataannya.

Berbagai jenis bakteri, parasit, jamur bahkan virus yang jumlahnya bisa mencapai jutaan akan dengan mudah menyebar melalui tangan yang kotor. Tidak heran mengapa ketika seseorang yang tangannya mengandung kuman akan berpotensi untuk menularkan penyakit bagi yang lainnya. 

Penularan dapat terjadi dengan mudah saat menyentuh mata, hidung dan mulut, saat menyiapkan makanan dan minuman, saat menyentuh permukaan atau benda terkontaminasi, menutup mulut dengan tangan saat batuk atau bersin. 

Cuci tangan dengan sabun (CTPS)

Mencuci tangan dengan sabun akan mencegah penularan infeksi pada pernapasan ataupun diare.  Beberapa hasil penelitian menunjukkan ada penurunan jumlah bakteri secara signifikan hingga 8% ketika mencuci tangan menggunakan sabun. 

Di masa pandemi Covid-19 mencuci tangan dapat mengurangi penyebaran virus corona. 

Ilustrasi mencuci tangan pakai sabun (cdc.gov)
Ilustrasi mencuci tangan pakai sabun (cdc.gov)

Anjuran CTPS pada beberapa waktu yang penting, setelah menggunakan toilet, setelah menyentuh binatang atau hewan piaraan atau bangkai hewan, setelah mengganti atau membersihkan popok bayi, setelah bertanam dan lainnya.

Frekuensi mencuci tangan lebih sering dilakukan sebelum, pada saat dan setelah mempersiapkan makanan; sebelum dan sesudah makan; sebelum dan setelah menangani muntahan atau orang yang diare; sebelum dan setelah menangani luka.

Selama masa pandemi ini, cucilah tangan Anda dengan sabun minimal selama 20 detik, atau menggunakan hand sanitizer dengan kandungan alkohol setidaknya 60%. 

Cucilah tangan sebelum dan setelah aktivitas berikut. Menyentuh mata, hidung, mulut; menyentuh masker; pada saat akan masuk dan meninggalkan tempat umum; menyentuh permukaan benda yang mungkin telah disentuh orang lain seperti gagang pintu, meja, keranjang belanjaan, atau menyentuh mesin elektronik di meja kasir.

Cuci tangan dengan benar

Pada beberapa pengamatan, masih banyak orang yang tidak mencuci tangan dengan benar. Mungkin sedang terburu-buru. Mungkin juga sekedar cuci tangan agar bisa masuk tempat umum.

Mencuci tangan dengan benar membantu kita untuk mengurangi jumlah kuman yang ada pada tangan kita, sehingga dapat menjaga orang lain dari penyebaran kuman yang ada pada tubuh kita. Berikut langkah mencuci tangan yang dapat dipraktekkan sehari-hari.

  • Basahi tangan dengan air mengalir dan bersih
  • Beri sabun. Hindari penggunaan sabun batangan di tempat umum. Kuman dapat tetap menempel pada permukaan sabun.
  • Gosok bagian telapak dan punggung tangan, di sela-sela jari dan di bawah kuku. Kuku menjadi tempat persembunyian terbaik bagi kuman. Lakukan selama 20 detik. 
  • Bilas tangan dengan menggunakan air mengalir yang bersih
  • Keringkan tangan menggunakan lap kain, tisu atau menggunakan pengering. Penggunaan kain untuk mengelap tangan dapat dilakukan selama kain tersebut bersih dan sekali pakai. 

Faktanya, CTPS adalah cara terbaik untuk mengurangi kuman dan bahaya lainnya yang menempel pada tangan kita. Namun bila tidak tersedia air dan sabun untuk cuci tangan, gunakan hand sanitizer dengan kandungan alkohol setidaknya 60%.

Perlu untuk diketahui, bahwa penggunaan hand sanitizer pada berbagai situasi memang mengurangi dengan cepat jumlah kuman pada tangan, tapi tidak menyingkirkan semua jenis kuman. 

Pada saat tangan terlihat kotor atau berminyak, penggunaan hand sanitizer juga kurang efektif, disamping itu mungkin juga tidak menghilangkan  bahan kimia berbahaya seperti pestisida maupun logam berat pada tangan. 

Beta jaga lu, lu jaga beta, ketong samua baku jaga
(Aku jaga kamu, kamu jaga aku, kita semua saling menjaga)

Selamat Hari Cuci Tangan Sedunia

"Masa depan kita di tangan kita...mari beraksi bersama untuk membuat CTPS nyata bagi semua"

Kupang, 16 Oktober 2021

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun