Merokok telah mulai dikenal masyarakat di dunia pada abad 15. Pada saat Columbus menemukan benua Amerika pada tahun 1518, dia mendapatkan fakta bahwa penduduk asli benua Amerika, yaitu Indian, telah mulai menikmati rokok. Pada masa itu, suku Indian mengenal rokok dari penduduk Meksiko.Â
Berkembangnya kebiasaan merokok pada masa itu muncul karena persepsi yang keliru. Merokok dipercaya sebagai salah satu bentuk pengobatan terhadap penyakit tertentu dengan menggunakan dedaunan atau tumbuhan.Â
Lalu bagaimana di masa sekarang?
Bagi sebagian orang, umumnya kaum lelaki, akrab dengan rokok. Seluruh aktivitas sebagian kaum lelaki, identik dengan rokok. Â
Mau bekerja, selalu tergeletak sebungkus rokok di sampingnya. Mau berkumpul dengan sahabat, selalu ditemani sebungkus rokok.Â
Mau apapun, pasti ada aktivitas merokok. Ibarat pacar atau istri, rokok selalu dibawa kemana pun mereka pergi.
Bahkan dalam pertemuan resmi atau konferensi besar yang mengharuskan untuk tidak merokok sekalipun, tetap saja selalu ada alasan untuk mencari lokasi tertentu untuk menghisap rokok.Â
"Nggak ada loe, nggak rame,"Â katanya.Â
Maraknya iklan yang menawarkan 'rasa' yang ada dalam setiap hisapannya juga membuat banyak pihak tergoda.Â
Apapun alasan pembenaran yang dibuat, mari kita telusuri fakta penting dibalik nikmatnya sebatang rokok.
Kandungan zat kimia dalam sebatang rokok
Sebatang rokok menghasilkan asap yang mengandung kurang lebih 14 agen racun utama yang berbahaya bagi tubuh, diantaranya karbon monoksida (CO), formaldehida, amonia, vinil klorida dan lain sebagainya.Â
Racun utama ini tersimpan dalam bahan-bahan kimia penyusun rokok, diantaranya nikotin, tar, insektisida, polyciclic dan karsinogens.Â
Nikotin. Nikotin bersifat adiktif, memberikan efek relaks bagi seseorang, membuat seseorang ketagihan untuk selalu terus merokok. Zat ini berpotensi menjadi penyebab jantung koroner dan kanker.
Tar. Zat ini adalah racun bagi tubuh karena mengandung begitu banyak bahan yang berbahaya, diantaranya adalah toluen (cairan dalam aktivitas industri), aceton (pembersih cat pada kuku), cobalt (zat yang dapat merusak organ dalam tubuh manusia, berasal dari knalpot kendaraan).Â
Insektisida. Zat alkaloid yang terkandung dalam tembakau biasanya digunakan sebagai insektisida untuk membunuh serangga.Â
Polycyclic. Zat ini menyerang paru-paru dan menyebabkan kerusakan fatal bagi perokok aktif.
Karsinogens. Asap yang dihasilkan dari pembakaran tembakau dan kertas pembungkus rokok mengandung beragam zat kimia berbahaya yang menjadi pemicu kanker bagi siapapun yang menghirupnya.Â
Merokok dapat menyebabkan kanker
Racun dalam asap rokok dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, sehingga tubuh mengalami kesulitan untuk membunuh sel-sel kanker. Hal ini menyebabkan sel-sel kanker terus tumbuh tanpa bisa dihentikan.
Racun dalam asap tembakau dapat merusak atau mengubah DNA sel. Ketika DNA rusak, sel dapat mulai tumbuh diluar kendali dan menciptakan tumor kanker.
Kanker akibat rokok dapat menggerogoti seluruh anggota tubuh seperti darah, kandung kemih, cerviks, usus, esophagus, ginjal, laring, liver, paru-paru, mulut dan tenggorokan, perut, trakea maupun bronkus.Â
Merokok dapat menyebabkan penyakit jantung dan stroke
Merokok menjadi penyebab utama penyakit kardiovaskular dan menjadi penyebab kematian satu dari empat penderita kardiovaskuler.Â
Faktanya, merokok dapat meningkatkan trigliserida (lemak dalam darah), menurunkan kolesterol 'baik' (HDL) dalam darah.Â
Selain itu juga dapat menyebabkan darah menjadi lebih kental dan dapat menghambat aliran darah ke jantung dan otak.
Merokok juga merusak sel-sel yang melapisi pembuluh darah, meningkatkan penumpukan plak (lemak, kolesterol, kalsium, dan zat lainnya) dalam pembuluh darah serta menyebabkan penebalan dan penyempitan pembuluh darah.
Stroke terjadi ketika peredaran darah ke otak tersumbat atau ketika pembuluh darah di otak pecah, menyebabkan jaringan otak mati.Â
Stroke dapat menyebabkan kecacatan (seperti kelumpuhan, kelemahan otot, kesulitan berbicara, kehilangan memori) atau kematian.
Merokok dapat menyebabkan gangguan pada pernapasan
Merokok menyebabkan penyakit paru obstruktif yang bersifat kronik, menyebabkan penyumbatan aliran udara dan masalah yang berhubungan dengan pernapasan. Termasuk di dalamnya adalah bronkitis kronis, juga asma pada beberapa kasus.
Pada tahap awal mungkin tidak ada gejala atau hanya memiliki gejala ringan, seperti batuk yang mengganggu, sesak napas, terutama dengan aktivitas fisik, 'mengi' (suara bersiul saat bernapas), sesak di dada.
Pada tahap lebih lanjut dapat mengalami kesulitan bernapas atau berbicara, bibir atau kuku berwarna biru atau abu-abu, menandakan kadar oksigen dalam darah rendah. Detak jantung menjadi lebih cepat, pembengkakan di kaki dan pergelangan, serta penurunan berat badan.
Merokok menyebabkan diabetes
Merokok mencetus diabetes tipe 2. Perokok yang menderita diabetes memiliki risiko dua hingga tiga kali lebih tinggi  terkena penyakit ginjal dibandingkan yang tidak merokok.Â
Risiko terhadap penyakit jantung juga lebih tinggi, menyebabkan kebutaan; kerusakan saraf yang menyebabkan mati rasa, bahkan dapat amputasi bila tidak diobati.
Merokok menyebabkan gangguan fertilitas dan kehamilan
Merokok menyebabkan terjadinya kerusakan DNA dalam sperma yang berefek pada kurangnya kesuburan dan menyebabkan keguguran atau kecacatan.Â
Pria yang merokok sangat mungkin memiliki disfungsi ereksi yang berpengaruh terhadap reproduksi. Kondisi ini mengurangi kesempatan pasangannya untuk hamil.
Tidak ada kata terlambat untuk berhenti merokok
Berhenti merokok tidaklah semudah membalikkan telapak tangan, butuh perjuangan, usaha, dan dukungan dari keluarga serta lingkungan sekitar perokok. Bagi perokok berat, tentunya pengobatan serta konseling sangat dibutuhkan.
Berikut ini adalah tips yang dapat dilakukan ketika memilih untuk keluar dari kebiasaan merokok.
- Mengidentifikasi alasan mengapa Anda berhenti merokok dan manfaatnya bagi Anda serta lingkungan sekitar, termasuk keluarga.
- Bersama keluarga, sahabat, teman atau orang tercinta membuat jadwal hari tanpa asap rokok dalam seminggu
- Meminta orang lain untuk tidak merokok di sekitar Anda.Â
- Berani menetapkan tanggal berhenti merokok. Pada fase ini akan banyak godaan yang muncul. Cobalah bertahan untuk mengalihkan perhatian dengan melakukan aktivitas lain saat keinginan merokok muncul.
- Melenyapkan semua produk tembakau dari rumah, mobil, dan tempat kerja.
- Memutuskan untuk tidak merokok sama sekaliÂ
- Hindari minum alkohol saat berhenti merokok. Minum alkohol dapat memicu munculnya keinginan untuk kembali merokok.
Sekarang, pilihan ada di tangan Anda. Apakah mau tetap berada pada risiko yang akan timbul karena merokok atau memilih untuk bertahan hidup hingga beberapa tahun lagi bersama mereka yang dicintai.
Tidak pernah ada kata terlambat untuk memulai suatu hal yang baik.Â
Kupang, 8 Oktober 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H