Kelapa sawit paling banyak digunakan dalam kehidupan kita sehari-hari, termasuk di dalamnya sebagai bahan utama pembuatan kosmetik.
Perdagangan satwa liar ilegal semakin memperburuk kondisi ini. Kebakaran hutan juga turut menaruh andil yang cukup besar dalam pengurangan populasi orang utan. Â
Perusakan hutan, perburuan liar, disamping kehadiran predator alami seperti harimau, macan tutul maupun ular phyton merupakan ancaman utama bagi kesejahteraan, kelangsungan hidup serta populasi orang utan.
Dengan lamanya rentang waktu orang utan untuk dapat memiliki bayi ditambah dengan penurunan populasi setiap tahun akibat ulah manusia maupun peningkatan perluasan wilayah penanaman kelapa sawit, bukan tidak mungkin dalam jangka waktu beberapa tahun lagi, kita akan kehilangan orang utan.Â
Bahwa kita pernah menjadi 'rumah' bagi tiga spesies penting yang hanya ada di Asia, bisa saja hanya menjadi memori dan menjadi cerita yang menghilang di tengah maraknya pasar untuk memoles kecantikan.
Manusia perlu hutan. Hutan perlu orang utan (Yayorin)
Mari kita jaga hutan kita.
Kupang, 3 Oktober 2021
Â