Mohon tunggu...
Ragu Theodolfi
Ragu Theodolfi Mohon Tunggu... Lainnya - Penikmat seni, pencinta keindahan

Happiness never decreases by being shared

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Sayangi Alam dengan Caramu

5 Agustus 2021   23:44 Diperbarui: 6 Agustus 2021   00:19 513
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mungkin sudah cukup terlambat untuk memposting tulisan ini. Tapi sudahlah, apalah arti sebuah tanggal, yang paling penting adalah apa pesan penting dibalik perkara tanggal tersebut. Lalu ketika banyak Kompasioner ramai-ramai menulis tentang berkebun atau bertanam di masa pandemi, Saya dilanda kebingungan. 

Terus terang, ketertarikan Saya pada urusan tanam menanam sangat minim. Peran Saya lebih kepada menikmati dan mendokumentasikan semua keindahan yang dihasilkan dari tanaman tersebut ketimbang menikmati proses tumbuh kembang tanaman.  Sampai di sini, kita kembali pada topik konservasi.

Dirayakan setiap tanggal 28 Juli setiap tahun, Hari Konservasi Alam Sedunia (World nature conservation day) seyognyanya menjadi pengingat bagi kita semua untuk terus memelihara dan menjaga alam di sekitar kita, termasuk hewan dan tanaman yang berada di sekitarnya. 

Alam di sekitar kita termasuk didalamnya komponen tanah, air, udara, energi, flora dan fauna, perlu untuk dijaga, dipelihara dan dilestarikan untuk kelangsungan kehidupan di dalamnya, memastikan kesejahteraan manusia saat ini dan genersi masa depan. Alam yang sehat adalah modal dasar bagi masyarakat yang sehat dan kuat.

Tentukan langkahmu

Eksploitasi sumber daya alam besar-besaran yang dilakukan oleh manusia selama ini menyebabkan bumi kehilangan pohon-pohonnya, tanah dan keanekaragaman hayatinya.  Setelah pohon ditebang, lanskap kehilangan kesuburannya. Kelaparan dan konflik tumbuh.  Kehidupan tumbuhan dan hewan berkurang, dan persediaan air mengering. Degradasi lahan yang terjadi akan mempercepat perubahan iklim.  

Lalu apa yang dapat kita lakukan untuk berperan dalam menjaga bumi tetap aman? Setiap kita, dapat mengambil bagian untuk melindungi lingkungan dari berbagai kerusakan.  Kalau ada Kompasioner yang tidak terlalu tertarik dengan bertanam, jangan kuatir, masih banyak hal yang dapat dilakukan untuk menyelamatkan alam kita, mulai dari diri kita sendiri, dengan langkah sederhana dalam hidup kita sehari-hari.

Ilustrasi save energy, save earth, save life (uspowerandlight.com)
Ilustrasi save energy, save earth, save life (uspowerandlight.com)

Ubah kebiasaan Anda

Satu langkah sederhana yang dilakukan setiap orang, dapat menyelamatkan bumi. Bayangkan, kalau 270 juta penduduk Indonesia turut ambil bagian, betapa besar efeknya terhadap bumi! 

Batasi penggunaan plastik dalam aktivitas sehari-hari. Ganti kantong plastik Anda dengan bahan terbuat dari kain. Mulailah memanfaatkan peralatan atau benda-benda yang dapat dipakai berulang kali dan dapat didaur ulang seperti bambu, logam, kaca, stainless steel, juga memanfaatkan kertas bekas untuk menulis dan lain-lain adalah salah satu langkah mudah yang dapat dilakukan. Kurangi penggunaan tissu dengan cara  menggantinya dengan saputangan atau handuk. 

Hindari pembelian bahan dalam bentuk sachet/kemasan kecil; memilih produk yang berukuran besar dan dapat diisi ulang  akan mengurangi timbulan sampah.

 Buat kompos Anda

Jangan buru-buru membuang begitu saja sisa-sisa potongan sayur ataupun buah dari dapur Anda. Manfaatkan bahan sisa ini untuk dijadikan kompos.  Kompos yang telah jadi, dapat dimanfaatkan untuk memperbaiki struktur tanah dan menjadi sumber makanan bagi  tanaman buah, sayur-sayuran, tanaman obat atau tanaman hias Anda di halaman. Banyak metode pengomposan yang dapat dipilih  dan mudah untuk diunduh dari internet.

Jangan bakar sampah Anda

Pembakaran sampah yang tidak menggunakan teknologi tinggi atau dengan suhu yang rendah,  dapat mengakibatkan terjadinya pencemaran lingkungan. Senyawa kimia yang berbahaya dan beracun yang dikenal dengan nama dioksin dapat terbentuk pada pembakaran dengan temperature yang rendah. Senyawa dioksin berpotensi menjadi penyebab kanker maupun gangguan saluran pernapasan.

Mulailah melakukan pemilahan sampah dari rumah tangga masing-masing. Pisahkan sampah organik (sisa potongan sayuran, buah, dedaunan, kertas, dan lain-lain) dengan sampah anorganik (plastik, kaleng, kaca, logam dan lainnya). Sampah anorganik yang tidak terpakai lagi dapat diberikan pada pemulung, sedangkan sampah organik dapat dijadikan kompos. 

Bertindaklah hemat energi

Segera ganti lampu di rumah Anda dengan bola lampu LED yang relatif hemat energi dan yang lebih penting, mengurangi tagihan listrik dalam jangka panjang. Atur pencahayaan alami serta pengaturan sirkulasi udara dalam rumah untuk menghindari penggunaan listrik berlebihan. Matikan listrik atau peralatan elektronik lainnya untuk lebih menghemat energi. 

Ciptakan kreativitas Anda

Coba tengok benda-benda di sudut rumah, atau yang sudah tersimpan dalam kotak penyimpanan. Dengan sedikit kreativitas yang dimiliki, maka barang-barang lama yang sudah tidak dipakai lagi dapat diubah menjadi hal yang lebih menarik. Baju-baju lama yang sudah kekecilan atau warnanya telah pudar bisa disulap menjadi sarung bantal, celemek dan lain-lain.  Selain menghemat pengeluaran, hasil ide kreativitas tanpa batas ini membuat lingkungan sekitar menjadi lebih berwarna.

 Mari kita lindungi bumi kita dengan langkah sederhana, siapapun kita, semua dapat menyelamatkan bumi ini!

Baca juga : 

Restorasi ekosistem dan malaria

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun