Mohon tunggu...
Ragu Theodolfi
Ragu Theodolfi Mohon Tunggu... Lainnya - Penikmat seni, pencinta keindahan

Happiness never decreases by being shared

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Self Acceptance

4 Juni 2021   16:44 Diperbarui: 4 Juni 2021   17:15 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Love. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Prostooleh

Memasrahkan semuanya pada Tuhan.  Pada saat kita telah menyadari  bahwa peristiwa ini benar telah terjadi dalam hidup kita, bicaralah pada Tuhan. Ceritakan tentang semua rasa pahitmu yang paling pahit, rasa kecewamu yang paling dalam, rasa sedihmu yang membuatmu tidak berdaya, rasa kehilanganmu yang membuat hidupmu hampa. 

Lakukan hal itu secara berulang, kapan saja dan di mana saja. Percayalah, saat semua hal tersebut dipasrahkan pada Tuhan, maka beban yang ada di pundak kita perlahan akan berkurang dan hidupmu akan menjadi jauh lebih baik. Ingatkan dirimu sendiri bahwa Tuhan tidak akan memberikan cobaan melebihi kemampuan kita. 

Tuliskan perasaanmu.  Bagi sebagian orang, menulis adalah hal yang sulit untuk dilakukan.  Namun, pada saat kondisi kita sedang terluka, kreativitas pasti akan meningkat. Tuangkan segala rasa yang dimiliki saat itu di atas kertas. Jangan mencoba untuk menuliskan semua kekesalan, rasa kecewa dan sebagainya di media sosial! 

Tuliskan apa saja tentang suasana hatimu saat itu, jangan pedulikan apakah tulisan tersebut memenuhi tata penulisan yang tepat atau tidak; yang perlu dilakukan adalah menulis saja.  Jangan lupa untuk menuliskan kelebihan dan kekurangan dirimu. Ini adalah salah satu bentuk self healing yang membawa manfaat bagi diri kita. 

Yakinkan dirimu sendiri bahwa dirimu berharga dan layak untuk dicintai. Lakukan hal-hal yang dapat menyenangkan hatimu, hal yang tidak sempat dilakukan ketika masih bersama. Berkebun, bertanam, membaca buku-buku yang dapat menginspirasi serta aktivitas lainnya yang dapat membantu pemulihan diri.

Terkadang kita tidak perlu mendengarkan semua saran orang, terutama bila saran yang diberikan dirasa kurang tepat untuk dilakukan. Fokus pada diri sendiri, berikan waktumu untuk mulai mencintai dirimu sendiri. 

Kembangkan hal yang menjadi kelebihanmu, perbaiki hal-hal yang menjadi kekurangan dirimu. Tanamkan dalam ingatan, bahwa dirimu unik dan berbeda dengan orang lain, dirimu sangat istimewa dan  berhak untuk mendapatkan perlakuan yang layak  dari siapapun. 

Self acceptance

Menerima diri sendiri adalah sebuah proses yang tidak mudah; harus ada niat dan upaya yang kuat agar proses ini berjalan lancar. Berikut adalah tips yang dapat menginspirasi kita dalam proses ini.

  • Be kind to your self, rangkul dirimu sendiri, cintai dirimu
  • Confront your fears, hadapi semua rasa takutmu. Percayalah bahwa kamu adalah pribadi yang kuat.
  • Stay positive, selalu berpikiran positif, berada dalam lingkaran yang positif sangat membantu dalam proses penerimaan ini
  • Accept imperfection, rangkul semua kekuranganmu, terima itu dan berusaha untuk memperbaiki kekurangan yang ada 
  • Don't take things personally, jangan baperan
  • Change your narative, ubah cerita yang kamu percayai; bukan berarti berbohong, tapi mencoba untuk melihat semua persoalan dari sisi yang berbeda
  • Forgive, memaafkan diri sendiri dan juga orang lain akan membuat hidupmu jauh lebih damai
  • Believe in yourself, percayalah pada dirimu sendiri bahwa kamu kuat, hebat, istimewa dan unik
  • Don't give up. Jangan menyerah, teruslah berusaha belajar dari kegagalan sebelumnya, karena setiap pengalaman adalah pelajaran yang berharga!

Setiap rasa sakit akan memberi kita suatu pelajaran, dan setiap pelajaran yang datang dapat mengubah hidup seseorang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun