Mohon tunggu...
Jun
Jun Mohon Tunggu... Freelancer - Serabutan

Jari jemari, satu-satunya yang aku miliki tuk menyambung hari!

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Anak-Anak Tanah

17 Juni 2022   17:35 Diperbarui: 17 Juni 2022   17:42 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mentari sore itu menyanjung malam

Anak-anak tanah mendiskusikan mimpi

Dalam deburan debu di satu pojok bumi

Bahwa relativitas kebenaran mengikuti arah kepentingan penguasa

Kata-kata pecah dari bibir yang terkatup di hadapan bulir rupiah

Sementara Ilah menjadi dalih pembenaran yang akurat

Sungguh telah firman Tuhan menjadi legitamasi ego intelektual yang membosankan

Desir angin masih menderu pelan

Mentari sore itu menyanjung malam

Anak-anak awan melepaskan lelah dalam pangkuan surga

Bisik-bisik mereka mengaung pelan-pelan

Bahwa keadilan tertakar dengan kedekatan pertaliansosial

Semua dapat diatur sepanjang hukum menjadi karikatur penghakiman

Dan hegomoni kata mendominasi rasio kebijaksanaan

Sementara kitab menjadi tabu makna dalam discursusnya

Sungguh ayat ayat keadilan menjadi dalih retoris yang membingunkan

Rembulan mendongak dalam kebimbangan kala mentari sore itu menyanjung malam

Anak-anak air mengalir pelan dengan gemerisiknya

Bahwa garis ideologi mereka mengalir ke muara yang tercemar

Arus kepentingan menjadi episentrum distrik yang sempat pecah

Dan medan magnetis itu adalah hujan fatwa yang dikumandangkan oleh ifrit yang rajam

Sementara epidemi "keumatan dan kebangsaan" reok bersama tumpukan sampah

Dan terbuang dalam kubangan sejarah

Sungguh hitam tak lagi hitam dan hijau tak lagi hijau

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun