Mohon tunggu...
Jun
Jun Mohon Tunggu... Freelancer - Serabutan

Jari jemari, satu-satunya yang aku miliki tuk menyambung hari!

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Anak-Anak Tanah

17 Juni 2022   17:35 Diperbarui: 17 Juni 2022   17:42 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bisik-bisik mereka mengaung pelan-pelan

Bahwa keadilan tertakar dengan kedekatan pertaliansosial

Semua dapat diatur sepanjang hukum menjadi karikatur penghakiman

Dan hegomoni kata mendominasi rasio kebijaksanaan

Sementara kitab menjadi tabu makna dalam discursusnya

Sungguh ayat ayat keadilan menjadi dalih retoris yang membingunkan

Rembulan mendongak dalam kebimbangan kala mentari sore itu menyanjung malam

Anak-anak air mengalir pelan dengan gemerisiknya

Bahwa garis ideologi mereka mengalir ke muara yang tercemar

Arus kepentingan menjadi episentrum distrik yang sempat pecah

Dan medan magnetis itu adalah hujan fatwa yang dikumandangkan oleh ifrit yang rajam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun