Mohon tunggu...
Khairana Zata Nugroho
Khairana Zata Nugroho Mohon Tunggu... Mahasiswa - A History Major

I'm a history major that has interest in arts and culture, especially in art nouveau and musical theatre

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Jasmerah! Mahasiswa UNDIP Mengajak Masyarakat untuk Belajar dari Pandemi di Masa Lalu

30 Juli 2021   17:53 Diperbarui: 30 Juli 2021   18:18 368
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mustikajaya, Kota Bekasi (23/07) -- Pada tanggal 30 Juni 2021, Universitas Diponegoro menerjunkan para mahasiswa Tim II KKN UNDIP Tahun 2020/2021. KKN yang mengusung tema 'Sinergi Perguruan Tinggi dengan Masyarakat di Masa Pandemi COVID-19 Berbasis pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs)' ini akan berlangsung hingga tanggal 12 Agustus 2021 di tempat tinggal masing-masing atau tempat mahasiswa saat ini berada (KKN Pulang Kampung).

Dari hasil survei dan pengamatan yang dilakukan di RT. 02/RW. 11 Kelurahan Mustikajaya, pandemi yang terjadi saat ini akibat COVID-19 menjadikan masyarakat resah dan masih banyak yang belum sadar akan pentingnya penerapan gaya hidup yang sehat. Untuk mengatasi hal ini, muncul inisiatif untuk membuat leaflet mengenai pentingnya 5M dan booklet mengenai sejarah pandemi pada masa kolonial di Hindia Belanda serta langkah apa saja yang diambil oleh masyarakat dan pemerintah demi menanggulangi pandemi yang terjadi kala itu.

Seperti yang dikatakan oleh Cicero, Historia est Magistra Vitae (sejarah adalah guru yang terbaik), dengan adanya booklet yang membahas pandemi kolera dan pandemi influenza, serta berbagai usaha yang dilakukan untuk mengatasi pandemi-pandemi tersebut, seperti didirikannya berbagi instansi kesehatan oleh pemerintah kolonial demi mencari pengobatan yang efektif bagi masyarakat, penggunaan pengobatan tradisional melalui dukun dan para penjual jamu, hingga dokter djawa yang membantu menyebarkan pengobatan Barat kepada masyarakat pribumi dengan melakukan sosialisasi kesehatan dan vaksinasi, diharapkan masyarakat dapat mempelajari dan menerapkan segala upaya preventif yang para pendahulu kita lakukan untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19 saat ini.

Gambar 2. Tampak belakang leaflet (dokpri)
Gambar 2. Tampak belakang leaflet (dokpri)
Gambar 3. Cover booklet 'Pandemi di Indonesia pada Masa Kolonial' (dokpri)
Gambar 3. Cover booklet 'Pandemi di Indonesia pada Masa Kolonial' (dokpri)
Gambar 4. Salah satu konten dari booklet Sejarah Pandemi (dokpri)
Gambar 4. Salah satu konten dari booklet Sejarah Pandemi (dokpri)
Adanya PPKM yang dilaksanakan hingga tanggal 20 Juli 2021, kemudian diperpanjang kembali menjadikan penyebaran leaflet dan booklet dilakukan secara online melalui grup Whatsapp RT.02 pada tanggal 21 Juli 2021 demi menghindari kontak langsung dan memperkecil kemungkinan penyebaran virus. Beberapa leaflet dan booklet dicetak secara terbatas dan dibagikan kepada warga, terutama anak-anak, agar pengetahuan yang mereka dapatkan dapat berguna dan dapat mereka terapkan dalam kehidupan sehari-hari. 

Gambar 5. Pembagian leaflet dan booklet kepada anak-anak sekitar (dokpri)
Gambar 5. Pembagian leaflet dan booklet kepada anak-anak sekitar (dokpri)
Gambar 6. Menyebarkan e-leaflet dan e-booklet di grup Whatsapp RT.02/RW. 11 (dokpri)
Gambar 6. Menyebarkan e-leaflet dan e-booklet di grup Whatsapp RT.02/RW. 11 (dokpri)

Penulis: Khairana Zata Nugroho, mahasiswi Departemen Sejarah, Universitas Diponegoro

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun