Geliat memesona menerawang dibalik selimut ceria. Indah perangai nampak anggun menghias di setiap saat. Senyum merekah menyejukkan sesiapa saja yang melihat. Gemulai manja mengalun pelan dalam nuansa bahasa.
Engkaulah pesona diantara dosa-dosa dunia yang senantiasa menggelora. Peneduh dikala peluh mengalir ke seluruh tubuh. Penunjuk arah di saat kaki mulai bimbang. Penyemangat dalam hidup yang tertutup kabut kepiluan.
Kau mutiara yang tersimpan di dalam luas samudera. Bersinar diantara terang yang menyilaukan mata. Menerangi kegelapan hati dengan tutur lembut penuh arti. Laksana mentari yang tak jemu mengganti kesunyian malam yang kelam.
Harum namamu terpancar dari aura tingkah lakumu. Kau tak pernah menghadirkan kesedihan dalam linangan air mata. Merdu alunan ayat-ayat suci menjadi pembuka pintu rezeki. Pengobat dikala hati dirudung duka dan nestapa.
Dirimu bagai bintang yang tak pernah lelah mendampingi rembulan. Kesetiaanmu terpancar dari sorot mata indah nan tajam. Kecantikanmu terpancar mengalihkan pandangan dari dunia luar. Betapa beruntungnya diriku memiliki seorang bidadari tak bersayap.
By: Ickroom LestArie
Pati, 17/05/2019
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI