Karena adanya perubahan pada aspek pembelajaran, sarana dan prasarana juga akan ikut berubah. Teknologi dan inovasi akan semakin digunakan untuk menunjang perubahan.Â
Sebagai contoh, sensor infra-red akan digunakan untuk mempercepat proses pengecekan kesehatan di pintu masuk. Lebar pita internet akan terus ditingkatkan untuk menunjang proses pembelajaran maupun kegiatan lain yang dilakukan secara daring.Â
Kapasitas sarana yang ada di kampus seperti shuttle bus dan lift akan dibatasi. Pembatasan dapat dilakukan dengan sentuhan inovasi seperti misalnya diberi pintu putar berindeks ataupun hanya diberi tanda pada bagian lantai. Ruang kuliah tidak hanya akan dibersihkan tapi juga didesinfeksi setiap selesai digunakan.Â
Selain itu, semua kamar kecil akan diperlengkapi dengan bahan seperti sabun atau hand sanitizer yang dikontrol dengan teknologi sehingga terjaga ketersediaannya.
Kondisi new normal di kehidupan kampus yang akan terbentuk sangat dipengaruhi oleh kebijakan dari pemangku kepentingan baik internal maupun eksternal.Â
Oleh karena itu, prediksi kondisi new normal ini dapat berubah sewaktu-waktu. Walaupun begitu, prediksi ini perlu untuk diantisipasi sehingga proses pendidikan tidak kemudian tergagap-gagap dalam menyikapi kondisi new normal pasca pandemi Covid-19.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H