Mohon tunggu...
niqi carrera
niqi carrera Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Sebagai ibu, ikut prihatin dan resah dengan kondisi sekitar yang kadang memberi kabar tidak baik. Dengan tulisan sekedar memberi sumbangsih opini dan solusi bangsa ini agar lebih baik ke depan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kerap Terjadi Kebakaran Kilang Minyak, Apa yang Harus Dibenahi?

9 April 2023   06:07 Diperbarui: 9 April 2023   06:34 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
kebakaran kilang minyak (pexels.com)

Bukan April Mop, kebakaran kilang minyak Pertamina terjadi lagi di Kilang Pertamina Refinery Unit II Dumai, Riau, terbakar pada Sabtu malam, 1 April 2023.

Publik seperti tak lagi tekejut dengan berita kebakaran kilang minyak milik perusahaan plat merah tersebut, lantaran sudah kerap terjadi.

Belum genap sebulan yang lalu, Depo Pertamina Plumpang mengalami kebakaran hebat. Kilang minyak Cilacap juga pernah terbakar hingga 6 kali. Dan masih banyak lagi peristiwa kebakaran kilang minyak Pertamina.

Tak salah jika publik pernah menuntut mundur Nicke Widyawati sebagai Dirut Pertamina. Namun, apakah hal itu menjadi solusi, mengingat kejadian kebakaran kilang minyak ini sudah berlangsung sebelum Nicke menjabat sebagai orang nomor satu di Pertamina.

Beberapa penyebab kebakaran kilang minyak tersebut antara lain: tersambar petir, bocornya kilang penyulingan, gangguan pada Thermal Oxider, gesekan slot ukur dengan alat pengambil sampel BBM yang tertinggal dalam tangka sehingga memicu percikan api (suara.com, 4/3/2023).

Jika menelusuri penyebab kebakaran tersebut kebanyakan adalah hal teknis. Jika sebatas hal teknis sebenarnya mudah ditangani dan tidak akan terulang kembali.

Misalnya pada kasus tersambar petir. Seharusnya negara bisa mencari teknologi terbaru agar melindungi seluruh kilang minyaknya dari bahaya petir yang memang terjadi secara rutin.

Sebagai negara yang tiap tahunnya pasti mengalami enam bulan musim hujan, tak bisa dihindari petir juga akan ada. Dan jika sudah mengetahui hal tersebut, maka Indonesia seharusnya menjadi negara yang paling ahli dalam mengatasi sambaran petir.

Namun, sayangnya hal teknis ini masih diabaikan. Sehingga permasalahan terbakarnya kilang minyak Pertamina sebenarnya tak berdiri sendiri pada masalah teknis, tapi masalah lain yang lebih besar sehingga problem teknis ini sulit untuk diatasi.

Kebakaran yang dialami depo dan kilang Pertamina tidak bisa dilepaskan dari sistem kapitalisme yang mencengkeram negeri ini.

Tak dipungkiri biaya politik demokrasi membutuhkan banyak dana segar, dimana akhirnya BUMN dijadikan "sapi perah".

Dampaknya ada dana-dana siluman yang tersedot oleh para oknum, sehingga akan mempengaruhi hal teknis. Misalnya ketika dana pengadaan, perbaikan, pemeliharaan dan lain sebagainya terpaksa harus 'disunat'. Sehingga hal teknis tersebut menjadi tak sesuai standar dan ini jelas berbahaya.

Maka solusi teknis memang harus dilakukan bersamaan dengan perbaikan dari sistem kapitalis yang serakah kepada sistem Islam yang rahmatan lil alamin.

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dalam kitab As-Siyasah As-Syar'iyah menjabarkan kriteria pemimpin yang baik, "Selayaknya untuk diketahui, siapakah orang yang paling layak menempati posisi setiap jabatan. Kepemimpinan yang ideal mempunyai dua sifat dasar, yaitu kuat (mampu) dan amanah.

Sama seperti firman Allah Taala, "Sesungguhnya orang yang paling baik yang kamu ambil untuk bekerja (pada kita) ialah orang yang kuat lagi dapat dipercaya." (QS Al-Qashash [28]: 26).(*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun