Mohon tunggu...
The Handa
The Handa Mohon Tunggu... Buruh - Freelancer

Pembelajar~

Selanjutnya

Tutup

Film

Notebook (2019), Adaptasi Film Thailand Teacher's Diary oleh Salman Khan di Bollywood

22 Januari 2025   18:07 Diperbarui: 22 Januari 2025   18:07 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bedanya di adaptasi India ini sudah pasti dibubuhi dengan lagu backsound dan tarian-tarian yang khas. Total ada 6 lagu yang digunakan. Berjudul Nai Ladga, Laila, Bhumro, Safar, Notebook Epilogue dan Main Taare.

Seperti budaya India yang suka berkata-kata, di film ini racikan dialog diolah lebih ciamik. Apalagi bagian Kabir menyatakan perasaannya pada Firdaus di buku harian milik Firdaus. Menggunakan kata-kata romantis yang intens dan panjang. Mantab gak tuh?

Yang menarik, di film ini digambarkan ada seorang ayah dari anak bernama Imran yang berkelahi dengan Kabir karena Imran gagal ujian. Padahal Imran paling pintar Matematika. Ayah Imran akan membawa Imran pergi jika Imran gagal di sekolah. Sementara itu, Kabir mencoba menyelamatkan Imran dari kemarahan ayahnya.

Ayah Imran dan Kabir berduel alot. Pistol milik ayah Imran terjatuh, saat ia mendominasi tubuh Kabir. Ayah Imran meminta Imran mengambilkan pistol tersebut. Imran justru menodongkan pistol ke ayahnya. Karena ia tak mau gurunya, Kabir ditembak mati ayahnya. Namun Kabir membujuk Imran agar tak melakukannya. Karena tak mau Imran meniru cara keji ayahnya. Dan Imran tak mau pendidikan yang selama ini dienyam Imran, gagal membuat Imran menjadi manusia yang beradab. Akhirnya Imran luluh tak jadi menembak ayahnya. Sang ayah pun luluh jika anaknya mengulang kelas dan melanjutkan pendidikan.

Film ini menarik karena kisah cinta Kabir dan Firdaus disajikan romantis, namun tanpa berlebihan atau alay. Film diadaptasi menjadi sangat kental unsur India, seperti nama-nama daerah, penamaan pemain, tradisi India (pernikahan ala India dengan pakaian khas India yang ikonik), hingga isu radikalisme di Kashmir (ayah Imran). Film ini cocok ditonton teman-teman Kompasianers yang ingin mendapat sensasi menonton film romantis namun ringan. Durasi 112 menit gak berasa nontoninnya, beneran deh. Tonton aja sendiri kalau tidak percaya. Hehehehe.

Kamsia~

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun