Mohon tunggu...
Ahmad Muis
Ahmad Muis Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya Ahmad Muis, saya seorang guru. Hobi saya berpetualang/naik gunung atau membuat acara. Saya suka menulis artikel bebas atau motivasi

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Kisah Imam Syafi'i dan Imam Malik

7 April 2024   07:20 Diperbarui: 7 April 2024   07:21 442
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tebar Hikmah Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Siapa diantara Anda yang masih percaya bahwa untuk mendapatkan sesuatu itu harus dengan bekerja?

Pada suatu hari Imam Malik berkata kepada muridnya, yaitu Imam Syafi'i 

"Allah itu maha kaya, maha pemberi, jika mau meminta tanpa bekerja pun kebutuhan manusia dapat tercukupi"

"Saya kurang sependapat Guru", timpal Imam Syafi'i.

"Manusia harus berusaha atau bekerja baru dapat memenuhi kebutuhannya"

Kemudian Imam Syafi'i berjalan-jalan ke perkampungan penduduk desa. Beliau melihat para petani anggur sedang memanen kebun anggur mereka. Lalu Imam Syafi'i menawarkan diri untuk membantu memanen.

"Boleh saya membantu memanen Pak?"

"Oh ya silahkan. Kebetulan kami kekurangan tenaga"

"Anggurnya ranum-ranum ya Pak"

"Iya, ini memang waktu yang tepat untuk memanen"

Setelah selesai panen, Imam Syafi'i diberi beberapa ikat anggur dan upah atas pekerjaan memanen tersebut. Lalu beliau membawanya pulang. Dalam hati beliau berkata.

"Betul kan pendapat saya, jika manusia bekerja atau berusaha dia akan mendapat upah dan bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan"

Setibanya di rumah Gurunya, Imam Syafi'i lalu menemui gurunya dan menceritakan perihal upah tadi. 

"Guru, saya baru saja membantu petani memanen anggur dan saya mendapat upah, berarti benarkan jika manusia harus berusaha untuk memenuhi kebutuhannya? Ini saya bawakan anggur untuk guru"

"Kamu ini ... Dari tadi pagi itu saya kepikiran anggur, sepertinya enak ini makan anggur. Eh, sekarang benar ada di depan mata. Diantar lagi"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun