Mohon tunggu...
Eliana Natalegawa
Eliana Natalegawa Mohon Tunggu... Freelancer - Writer

Katakan benar jika benar, dan katakan salah, jika salah..

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Terima Kasih Pak Casmo: Meski Saat Dzikir "Ditembaki", Ia Kalah dengan Terhormat

17 November 2019   19:06 Diperbarui: 17 November 2019   22:14 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13 November 2019, adalah hari pemilihan kepala desa serentak di Kabupaten Pekalongan.

 Desa Wangkelang, Kecamatan Kandangserang adalah salah satu desa yang juga turut serta melakukan pemilihan Kepala Desa.

Salah satu Calon adalah petahana yang selama periode kepemimpinannya digadang-gadang dan banyak dipuji karena  berhasil membangun desa melalui dana desa yang dicanangkan oleh Presiden Jokowi dalam salah satu point Nawa Citanya.

Beliau adalah Bapak Casmo, mantan kepala desa yang kalah secara  terhormat dalam pemilihan kepala desa periode 2019, meski beliau kalah dalam pemilihan kepala desa, namun rasa terima kasih dari 685 pendukungnya yang telah memilihnya tak pernah putus.

Dari 1.506 pemilih, Pak Casmo meraup suara sebanyak 685,  selisih 136 suara. 685 suara, paling tidak itulah jumlah penduduk yang masih mengharapkan beliau memimpin lagi dan kembali membangun desa, meski masih kalah suara dengan lawannya.

Namun terselip cerita miris yang diceritakan beberapa orang saksi saat malam pemilihan, ketika Bapak Casmo dan rombongan sedang khusuk berdoa, dzikir dan ziarah di salah satu makam desa, rombongan beliau "ditembaki" dengan senapan ke arah makam, mengenai daun-daun dan daun itu tepat mengenai Pak Casmo, seperti disengaja, dan diganggu dengan cara disenter mukanya oleh sekelompok pemuda. Sekelompok pemuda ini memang datang untuk sengaja menggangggu. Bahkan ada yang sengaja menyalakan motor meraung-raung di sekitar lokasi. Begitu menurut saksi.

Doc: SRY
Doc: SRY
"Entah apa maksud dari orang-orang itu, yang jelas perbuatan yang mereka lakukan bukanlah perbuatan manusia yang memiliki etika dan adab.
Seharusnya, pemuda menjadi contoh untuk generasi penerus bangsa, tapi yang dilakukan justru menodai jalannya pemilihan yang demokratis" sambung saksi lain.

"Kami tak menuduh ini dari pihak siapa, tapi ini sangat mengganggu.." Sambungnya.


"Satu pertanyaan: Dzikir bukanlah dosa, dzikir tidaklah merugikan siapapun, lalu mengapa mereka justru mengganggunya?" Sambung saksi lain yang kami wawancara.

" Namun  kami, atas nama 685 pendukung Bapak Casmo bersikap bijak, biarlah itu urusan mereka dengan yang di ATAS, dosanya adalah dosa mereka. Apapun tindak pelecehan yang telah dilakukan kepada orang yang tengah berdoa, nanti akan ada balasan masing-masing". Sambung saksi yang  mendukung Bapak Casmo melalui wawancara singkat.

"Kekalahan telah kami terima dengan legowo, izinkanlah kami mewakili  685 pendukung Bapak Casmo  mengucapkan terima kasih tak terhingga kepada mantan Kades Casmo yang selama ini telah membangun desa dengan sangat baik, telah menjalankan pemerintahan dengan amanah, memajukan jalan desa dan fasilitas desa dengan baik dan kalah dengan terhormat.
Keringatmu telah menjadi sejarah, biarlah Tuhan kelak yang membalasnya."
Demikianlah para pendukung tetap memberikan dukungan dengan tulus dan pemuh cinta, meski Pak Casmo kalah dalam pemilihan.

"Dzikir bukanlah meminta kemenangan, tapi cara berpasrah dan berserah meminta yang terbaik, jika Allah SWT memberikan kekalahan sebagai yang terbaik, maka kami terima, tapi ada yang mencemooh dzikir yang dilakukan, seolah dzikir adalah sebuah dosa, bahkan ada seorang terdidik yang berkomentar: dilampuh dzikir di kuburan kok tetep kalah (dibelain dzikir di makam, tetep aja kalah).  Bahkan dzikir saja dicemooh, mirisnya lagi yang menceemooh itu kok orang yang katanya terdidik. 'Wis neng kuburan jebule konangan, yo gabar' (udah di makam ternyata ketahuan, ya gagal). Salah seorang saksi memberikan capture sebuah komentar facebook kepada kami. 

"Oya mbak, kami tidak menuduh pihak manapun ya.. Kami juga maunya damai-damai saja... Kami doakan semoga kades terpilih jadi kades amanah dan takut akan Allah SWT"

Kata seorang pendukung Pak Casmo.

"Terima kasih untuk Bapak Casmo, meski saat dzikir beliau 'ditembaki', memang tembakan itu ke arah makam dan sekarang ada pihak yang bilang bahwa sebenarnya itu tembakan tengah berburu, namun ia kalah dengan terhormat. Berburu kok di makam, dan di tempat orang sedang ziarah. Memang ndak ada tempat lain? Oya, kami tak menuduh pihak manapun yang melakukan." Itulah  salah satu komentar dari pendukungnya Pak Casmo.

"Ada pihak yang bilang kalau itu nembaki burung dan sedang berburu,  padahal kita ndak nuduh pihak dia yang nembaki, kok seolah dia merasa harus meluruskan, semoga yang malam itu mengganggu  yang sedang berdzikir, disadarkan." Ucap seorang pendukung.

Demikian sekelumit laporan dari pemilihan kepala desa di desa Wangkelang yang dinodai dengan perilaku orang-orang yang melakukan tindakan tak terpuji ketika sang petahana tengah berdzikir dan berdoa.

Dzikir memanglah sebuah cara manusia mendekatkan diri kepada Sang Khalik, di manapun tempatnya, dan kapanpun waktunya, namun jika dzikir dijadikan bahan cemooh dan orang yang tengah berdzikir diganggu dengan cara apapun supaya tidak khusuk, bukankah itu sama saja artinya denganmu menistakan Sang Pemberi Hidup? Tanya pada diri, apakah kita telah menjadi mahluk yang baik untuk manusia lainnya? Jika sesama mahluk ciptaannya yang tengah berdzikir saja kita mengganggunya?

Astaghfirullahaladzim...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun