Mohon tunggu...
Farhad Alkausar
Farhad Alkausar Mohon Tunggu... -

Seorang nasionalis yang mencoba bertahan ditengah-tengah kecurigaan, sinisme dan pelecehan-pelecehan yang tengah terjadi pada bangsa ini. Seorang demokrat yang mencoba mengagung-agungkan bangsa ini kembali dari pengerdilan-pengerdilan yang tengah dilakukan oleh kebanyakan warganegaranya sendiri. Seorang sosial-komunis yang mencoba mengabdi kepada negaranya meski hanya dipandang sebelah mata. Seorang yang beragama, yang berusaha mengakui dan men-sejajarkan semua agama sebagai sesuatu yang relative, untuk tujuan Tuhan yang absolut.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Gatot Yudha; Garis Jalan Druvada (1)

1 Oktober 2011   14:02 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:26 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Sontak saya terkejut dengan perkataan yang keluar dari mulut Druvada, seolah olah ia telah matang berfikir dan tegas bertindak, lantang ia mengatakan keinginanya untuk berada dan menjadi bagian dari anak buah kapal sejuta cawan tersebut. Saya hanya dapat terdiam melihat mata Druvada dari arah pinggir, dan berusaha menenangkan diri untuk tidak terlibat dalam halilintar percakapan yang sengit terjadi diantara keduanya.

"Hahaha!! Baiklah putra Pancalareja!! Jika kau menginginkan hal tersebut bak hasrat Mohammed menginginkan Aisyah, maka daku hanya paham memberimu jalan menuju arah yang selalu ayahmu katakan kepada daku! Berangkat lah kalian sebelum langit menjadi terang, sebelum laut menjadi surut, kearah pulau Sebatik. Dan disana kalian akan menemukan gundukan tanah tempat bapakku digantung dan disalibkan!! Hahahaha!!".

Kemudian sang Kapten Nahkoda Kapal Noeh pun kembali bergulat dengan para wanitanya dan melambaikan tangan kearah kami.

Selama dalam perjalanan pulang, saya berfikir untuk bagaimana caranya agar supaya saya dapat memiliki keyakinan yang sama seperti yang ada dalam diri Druvada, memiliki hasrat yang jelas dan tujuan yang nyata, menjadi seperti para raja raja purbakala…

(to be continued…)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun