Mohon tunggu...
IMACULATA DEA NITA
IMACULATA DEA NITA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Suka menonton film

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Opini: Salah Jurusan? Mundur atau Lanjut?

2 Juni 2023   20:24 Diperbarui: 2 Juni 2023   20:26 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebelum menjadi mahasiswa, kita sering kali kebingungan untuk memilih jurusan kuliah bahkan hal ini telah menjadi hal yang biasa. Sekalinya kita memilih, kita juga harus menjalaninya hingga lulus. Jika kita salah memilih, akan berpengaruh ke minat belajar dan prestasi akademik. Jurusan kuliah seharusnya disesuaikan dengan kemampuan dan minat. Ada saja mahasiswa yang memilih jurusan karena ikut-ikutan teman, atau tuntutan orang tua. Akibatnya, semakin menuju semester akhir akan semakin jenuh dan merasa salah jurusan.

Sudah semester atas, masih merasa salah jurusan 

Fenomena ini tentunya terjadi pada banyak orang. Saya sendiri sering menjumpai mahasiswa atau teman yang masih mengeluhkan jurusannya. Bahkan beberapa ada dari kakak-kakak yang sudah berada di semester atas masih merasa bahwa dirinya salah memilih jurusan. Pikiran ini sering muncul biasanya ketika kita telah menjalani beberapa semester di dunia perkuliahan, dan merasa bahwa apa yang kita pelajari di jurusan tersebut tidak betul-betul sesuai dengan minat yang kita miliki. Ada juga kasus lainnya, salah jurusan yang disebabkan oleh ikut-ikutan tren atau teman, atau bahkan karena paksaan dari orang tua dimana para orang tua terlalu menuntut anaknya untuk menjadi sesuai dengan keinginan mereka. Ada beberapa faktor lainnya juga yang menyebabkan seseorang akhirnya merasa salah dalam mengambil jurusan di dunia perkuliahan. Terlepas dari beberapa faktor tersebut. Dampak yang ditimbulkan dari fenomena ini jelas bukan lagi lelucon untuk kita. Salah satu dampak yang dapat ditimbulkan adalah kurangnya motivasi dalam belajar hingga menghasilkan lulusan yang kurang berkualitas. Lantas, apa yang bisa kita lakukan jika kita berada di posisi tersebut? Ketika kita merasa berada di jurusan yang salah, akan tetapi sudah "terlanjur basah" untuk mengganti jurusan, atau tidak mendapatkan restu dari orangtua untuk mengganti jurusan, atau belum tahu ingin mengambil jurusan apa untuk berkuliah, maka ada beberapa hal yang bisa kita pertimbangkan:

  • Salah jurusan bukan berarti berhenti belajar. Ingat, belajar tidak pernah merugikan, meski kita mempelajari sebuah ilmu yang mungkin kita kurang minati. Bisa jadi ilmu yang kita peroleh dari jurusan yang salah ini, akan bermanfaat di masa depan. Dari salah satu video yang pernah saya unggah dengan tema yang sama di salah satu media sosial, ada beberapa orang yang menuliskan komentar tentang pekerjaan mereka saat ini yang tidak sesuai dengan jurusan mereka saat berkuliah. Salah satunya adalah seorang ibu rumah tangga yang bekerja sebagai reseller pakaian yang dulunya berkuliah di jurusan TI. Hikmah yang bisa dipetik adalah, ia memiliki pengetahuan tentang Teknologi Informasi yang bisa digunakan untuk membuat website-nya sendiri, untuk menunjang kegiatan bisnisnya. 

  • Jika kamu baru akan memasuki dunia perkuliahan, pastikan kamu memilih jurusan atas keinginan kamu sendiri. Ragam informasi yang tersebar di internet terkadang dapat mempengaruhi seseorang dalam mengambil keputusan, termasuk dalam memilih jurusan kuliah. Ketika salah satu situs mengatakan jurusan A adalah jurusan yang paling diminati, tak sedikit orang yang berbondong-bondong memilih jurusan tersebut tanpa benar-benar tahu apakah jurusan tersebut sesuai dengan passion mereka. Pastikan kembali minat yang ingin kamu tekuni sebagai jalan karir kamu kedepannya. 

  • Komunikasikan dengan orangtua tentang apa yang kamu sukai, dan harapan apa yang ingin kamu raih. Salah satu kasus yang paling sering dialami oleh seorang mahasiswa yaitu dimana seorang mahasiswa ini mengaku "dipaksa" oleh orang tuanya untuk memilih jurusan. Sangat merepotkan tentunya, salah-salah kita bisa dicap anak yang tidak penurut jika menentang kehendak orang tua. Langkah paling ideal adalah mengkomunikasikan apa yang kamu inginkan dan karir yang ingin kamu kejar dengan jurusan yang kamu pilih. Jika kamu memiliki informasi yang cukup dan menunjukkan kesungguhan tekad kita, maka orang tua kamu pasti akan bisa melihat itu. Karena pada akhirnya kamulah yang akan menghadapi setiap lika-liku yang menanti perjalanan karir kamu di masa depan. Salah jurusan merupakan salah satu fenomena yang sering terjadi. Tidak masalah jika akhirnya kamu memilih karir yang berbeda dengan jurusan yang kamu pilih semasa kuliah.

Namun, selama kalian berkuliah di jurusan yang menurut kalian itu salah, jangan pernah melewatkan kesempatan belajar tersebut, karena belajar pada dasarnya tidak pernah merugikan seseorang. Sebagai contoh, disaat kalian memiliki keahlian atau bahkan hobi menggambar, akan tetapi terpaksa berkuliah di jurusan Akuntansi karena tuntutan orang tua atau ikut-ikutan teman. Bukan berarti bahwa kalian di masa depan tidak akan bisa menekuni hobi kalian tersebut sebagai sebuah profesi. Justru kamu memiliki nilai lebih karena mengerti tentang Akuntansi yang berguna untuk kelangsungan masa depan kalian.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun