Mohon tunggu...
Thedy J.
Thedy J. Mohon Tunggu... Akuntan - Penulis Umum

Terus belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Goresan Pena Syawal 1

9 Mei 2022   10:58 Diperbarui: 9 Mei 2022   11:17 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Konsep ini membuat manusia selalu terpaku atas tujuan yang disetting oleh manusia itu sendiri (apa yang orang per orang inginkan), bagaimana jika sampai akhir hayat tujuannya tidak juga tercapai ? Apakah ia akan menyalahkan alam ?! Atau manusia tersebut jatuh ke dalam jurang depresi. 

Konsep yang dibawa Allah jauh lebih real, jauh lebih masuk akal, jauh lebih menenangkan. Coba kita dalami surat At Talaq ayat 2-3, "Barang siapa yang bertaqwa kepada Allah maka Dia akan menjadikan baginya jalan keluar dan memberinya rezeki dari arah yang tak tidak disangka-sangka." 

Ayat ini menjadi dasar yang kuat bahwa hasil tidak selalu seperti yang kita inginkan walaupun ikhtiar kita bisa jadi sudah maksimal. Bukankah sering terjadi,  kita merencanakan untuk berpartner bisnis dengan A namun ternyata belakangan kita berpartner dengan B yang notabene baru kita kenal dan malahan bisnis kita sukses karenanya. 

Contoh lain, pasangan yg kita idam-idamkan adalah si C namun ternyata kita tidak berjodoh dengan beliau, setelah menjalani hidup dengan si D malahan kita lebih bahagia. Maka perlu kita ketahui, Alloh belum tentu mengganjar kita dengan kotak yang kita inginkan, bisa jadi jawaban Alloh atas usaha kita berada di kotak-kotak lainnya, 

Alloh Subhanahu wa Ta'ala tahu apa yang terbaik untuk kita. Dalam surat Al Anbiya ayat 23, kita mengetahui bahwa "Dia tidak ditanya tentang apa yang diperbuat-Nya dan merekalah yang akan ditanyai." Yang perlu kita yakini adalah Alloh mencintai umatnya melebihi cinta seorang Ibu kepada anaknya, maka pasti kehendak Alloh lah yang terbaik.

Sebagai penutup tulisan saya. Walaupun keberhasilan hidup di dunia adalah penting dan bahwa seorang mukmin yang kuat lebih dicintai Allah  Azza wa Jalla daripada Mukmin yang lemah (HR. Muslim 2664), namun tidak dapat kita pungkiri bahwa pengandaian dunia ini tidak lebih dari sekepak sayap nyamuk. 

Bisa jadi kita sudah berjuang sekuat tenaga namun hasil di dunia tidak sesuai dengan apa yang telah kita kerjakan, ketahuilah bahwa pahala di akhirat jauh lebih besar nilainya. Manusia hanya perlu terus menerus menjaga niat dan yakin kepada Alloh Azza wa Jalla.
 
Semoga hidup kita senantiasa diberikan hidayah oleh Allah Subhanahu wa ta'ala, diberikan jalan keluar atas segala permasalahan-permasalahan kita, dan didekatkan kepada akhir yang baik, husnul khotimah. Aamiin.
Jazakumullah khairan..


Penulis : Thedy J.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun