Mohon tunggu...
Thedjo Aza
Thedjo Aza Mohon Tunggu... lainnya -

Santee, Seriuss & Sukses

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Kelas Pendidikan Inklusi Bagi ABK di Desa Radak Baru

3 Februari 2017   17:11 Diperbarui: 3 Februari 2017   17:21 439
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosialisasi Pendidikan Inklusi di desa Radak Baru | dokpri

Pelayanan sosial dasar dalam pelaksanaan generasi sehat dan cerdas di harapkan mampu menanggulanggi masalah pendidikan dan kesehatan yang ada di desa. Dalam pelaksanaan program generasi sehat dan cerdas di dua tahun anggaran 2014 dan 2015 untuk kegiatan yang di terima oleh anak berkebutuhan khusus sangat minim bahkan hampir tidak ada. Hal ini bukan karena memarjinalkan anak berkebutuhan khusus, namun terkesan bingung kegiatan apa yang akan di buat untuk melayani sasaran yang memang menjadi prioritas program ini. Berawal dari workshop kabupaten lintas sektor di Kabupaten Kubu Raya yang salah satu pematerinya adalah pihak dinas pendidikan Propinsi, membuka wawasan dan inspirasi  serta sepercik asa bagi kegiatan program generasi sehat dan cerdas di kabupaten kubu raya, khususnya untuk penanganan anak berkebutuhan khusus ini.

Berawal dari kunjungan specialis propinsi program generasi sehat dan cerdas Propinsi Kalimantan Barat Bapak Herman Mustamin,di bulan Nopemmber 2016 bersama fasilitator mengunjungi salah satu desa yang berdasarkan data dan identifikasi memilki jumlah anak berkebutuhan khusus yang notabene jumlahnya jauh diatas desa desa lainnya di kecamatan terentang kabupaten kubu raya. Dalam kunjungan kali ini beliau bersama fasilitator mengunjungi kediaman TPMD desa Radak Baru yaitu Ibu Sri Laswanti yang kebetulan memliki dua orang anak yang istimewa ( ABK) . Berdasarkan identifikasi ini ternyata di desa Radak Baru ini memliki sembilan orang anak usia sekolah yang memiliki perbedaan dengan anak normal lainnya, dan perlu penanganan khusus dalam hal pendidikan

Ternyata gayung pun bersambut ternyata adalah Ibu Rahadiati pengelola PAUD melati memiliki keinginan yang sudah lama untuk mendirikan “kelas khusus untuk anak berkebutuhan khusus” karena belum mendapat respon dan dukungan , maka dari itu beliau menunda niatnya. Setelah berdiskusi cukup panjang, dengan saran bahwa kelas khusus ini dibawah naungan dari PKBM merdeka yang ketua pengelolanya adalah bapak Suhirlan ,S.Pd.SD ,M.M, ternyata hari itu juga menyambut baik dan sangat mendukung sekali untuk terus merealisasikan kegiatan tersebut.

Siswa ABK beserta Pembina di Desa Radak Baru | dokpri
Siswa ABK beserta Pembina di Desa Radak Baru | dokpri
Dibulan desember Fasilitator berusaha terus melakukan dorongan terhadap pengelola bahwa kita harus, dan wajib melaksanakan niat mendirikan kelas tersebut,karena dengan alasan kita sudah memiliki dukungan khususnya di program generasi sehat dan cerdas di tahun anggaran 2017 kader bersama masyarakat berusaha mengusulkan juga fokus kepada kegiatan untuk pemenuhan hak pendidikan anak berkebutuhan khusus di Desa Radak Baru Kecamatan terentang. Setelah melakukan koordinasi dengan kepala  desa Radak Baru, bapak Shodikin,beliau mengapresiasi kegiatan tersebut dan berusaha mendukung.

Dibulan Januari berawal juga pertemuan di acara Musrenbangdes, Fasilitator mencoba melakukan sinergitas dengan berbagai pihak. Karena pendanaan untuk kelas anak berkebutuhan khusus ini, maka Fasilitator bersama Pemuda Pelopor perdamaian yang berasal dari kecamatan Terentang yaitu Jamaludin, ST yang memiliki relasi yang bersedia memberikan donasi, maka kader menginventarisir kebutuhan dasar belajar yang akan diperlukan, dan Alhamdulillah pada tanggal 23 januari 2017 sosialisasi kelas anak berkebutuhan khusus, mengundang pemerintahan desa, Rt,Dusun, Kader GSC beserta orang tua dan anak abk desa Radak Baru terlaksana pada hari itu, dan kelas itu disepakati dimulai tanggal 28 Januari 2017

Dan pada tanggal 28 Januari 2017 rombongan pemuda pelopor , bersama dengan rekan rekan Founder “Aku Belajar”  bersama rombongan mahasiswa Fakultas Tehnik Universitas Tanjungpura ,berkunjung langsung ke kediaman tenaga pengajar anak berkebutuhan khusus yaitu Bapak Inbran, yang merupakan alumni sekolah sosial yang memiliki gairah dan kepedulian untuk berperan serta dalam penanganan anak berkebutuhan khusus ini. Dan pada momen ini pihak yang datang menyampaikan amanah donatur berupa tas sekolah serta perlengkapan belajar untuk anak anak kita yang istimewa ini. Semoga ini langkah awal kepada semua pihak dilapisan masyrakat untuk peduli kepada sesama, dan semoga kegiatan kelas khusus ini tetap berjalan dan akan tetap didukung oleh desa , untuk pelayanan sosial dasarnya .

Sosialisasi Pendidikan Inklusi di desa Radak Baru | dokpri
Sosialisasi Pendidikan Inklusi di desa Radak Baru | dokpri
Ayoo kita wujudkan Desa sebagai pusat kajian informasi dan pendidikan, guna mendukung terwujudnya generasi sehat dan cerdas

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun