Mohon tunggu...
Claudya Priscilla
Claudya Priscilla Mohon Tunggu... -

Mahasiswi Komunikasi Upn"Veteran" Yogyakarta, Bagian dari Avikom. Love Journalistic and make up artist

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

“Ngawul Online”

17 Januari 2012   04:01 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:47 491
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gaya berpakaian anak muda pada masa kini begitu beragam. Dari gaya berpakaian yang telah ada pada jaman dahulu yaitu ala noni-noni jaman Belanda yang sekarang menjadi tren kembali atau gaya berpakaian yang baru. Ragamnya gaya berpakaian yang muncul membuat usaha-usaha pakaian pun makin banyak bermunculan. Dari pakaian baru sampai pakaian-pakaian bekas. Penjualan pakaian bekas pada masa kini menjadi suatu hal yang lazim.Anak muda dari berbagai kalangan sudah tidak jarang dan tidak malu dalam membeli pakaian-pakaian yang sudah pernah dipakai atau bekas dari orang lain.

Pencarian baju bekas ni dikenal istilah ‘ngawul’. Ngawul yang berarti mencari baju bekas ini telah menjadi hal yang sering kita dengar. Banyak anak muda yang gemar dan menyukai aktivitas ini, karena dikira harga yang ditawarkan lebih terjangkau sesuai dengan kantong mereka dan dapat lebih bisa berkreasi dalam memadukannya. Gaya Vintage yang mulai muncul lagi pada masa kini menjadi salah satu gaya berpakaian yang sering dipakai oleh para muda-mudi ini. Gaya yang berkesan klasik dan unik ini membuat pakaian-pakaiannya banyak dicari. Hal ini yang membuat banyak munculnya usaha-usaha butik baik online maupun tidak, menjual jenis pakaian ini. Salah satunya adalah Cheapcheap Shop.

Cheapcheap Shop merupakan salah satu butik online yang menjual pakaian-pakaian bekas (Second hand). Butik yang berdiri sejak tanggal 27 April 2010 ini didirikan oleh Dian Kusumawardany dan seorang temannya bernama Indah Kartika. Dengan memajang foto pakaian-pakaian yang akan dijual di jejaring sosial, mereka menjual pakaian tersebut.

Model-model yang ditawarkanberagam dari kemeja, dress,jaket dan celana pendek hingga baju model vintage. Model pakaian seperti inilah yang menurut Dian banyak digemari oleh anak muda khususnya wanita. Pakaian-pakaian yang lucu dan simple menjadi model pakaian yang banyak dicari dan dibeli. Pelanggan dari Cheapcheap Shop sendiri menurut Dian mayoritas adalah mahasiswi dan pelajar SMA.

“Sebenarnya awalnya sih jual baju bekas buat modal usaha untuk buat butik yang jual baju baru, tapi malah ketagihan sampai sekarang jual baju bekas”, kata Dian. Keinginan itu yang membuatnya berdirinya Cheapcheap Shop. Walaupun niat untuk menjual baju-baju yang baru masih ada akunya.

Pakaian-pakaian yang dijual sebagian didapat dari teman–temannya yang menitipkan pakaian bekas mereka untuk dijual dan sebagian besar dari hasil pencariannya ditempat penjual pakaian bekas (awul-awul). Dian biasanya tidak menaikan harga untuk pakaian yang dititipkan temannya, masalah keuntungannya tergantung dari komisi yang diberikan oleh teman tersebut nantinya. Untuk pakaian yang di dapatnya dari ‘awul-awul’, Dian menaikan harga sampai Rp 10.000. Dian memang memasang harga yang relatif murah pada butik online miliknya. Hal ini tercermin dari nama yang diberikan Dian pada butik onlinenya yang berarti murah dan menjadi salah satu ciri khas dari Cheapcheap shop.

Untuk harga tiap-tiap model pakaian pun berbeda, ± Rp 25.000,-untuk kemeja,Rp 20.000,- untuk ‘baju cewek’, Rp 30.000,- untuk dress dan Rp 35.000 untuk jaket. Harga ini tergantung dari harga jual dari tempat penjulan pakaian bekasnya. Penghasilan yang didapatkannya pun lumayan, biasanya penghasilannya tiap 2 bulan sekali, tergantung dari distribusi pakaiannya. Untung sampai Rp 500.000,- pun pernah dialami Dian. Pengahasilan yang cukup besar dari dilihatnya usaha tersebut hanya usaha yang kecil. Cara promosinya pun hanya mengandalkan jejaring sosial tersebut dan dari mulut ke mulut.

Menurut Dian asal ada peluang dicoba aja dulu, sama seperti dia yang awalnya ga berniat buat butik yang ngejual baju bekas ini tetapi buktinya Cheapcheap Shop udah berdiri sampai 1 tahun lebih dan memberikan keuntungan yang lumayan. Dari butik ini dia bisa dapat tambahan uang jajan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun