Suatu hari saya menyampaikan uneg-uneg saya ke adik saya. Saya sampaikan kegundahan hati saya mengenai pekerjaan saya, masa depan saya dan keluarga saya serta orang yang saya sayangi. Saya ingin ada perubahan dalam hidup saya dan keluarga saya. Saya ingin hidup saya sekeluarga bahagia dunia akhirat. Dan saya ingin sukses dunia akhirat bersama orang-orang yang saya sayangi. Saya pengen moveON alias hijrah, begitu kata saya kepada adik saya. Adik saya mendengarkan dengan seksama “curhatan” saya. Setelah saya panjang kali lebar menyampaikan uneg-uneg saya, kemudian adik saya mengatakan “Kegalauan sampaian benar adanya, dan pilihan sampaian untuk hijrah juga tepat.” Adik saya memahami kegundahan saya. Ternyata apa yang saya sampaikan seperti gayung bersambut. Adik saya juga mempunyai uneg-uneg yang tidak jauh berbeda. Yaitu pengen hijrah. Ya kami berdua ternyata punya uneg-uneg yang hampir sama, pengen hijrah dan hijrah tersebut tidak sekedar hijrah, tetapi hijrah itu sebaiknya bersama-sama. “MoveOn together” begitu istilah bulenya . Ternyata ketika saya berniat hijrah dan memilih curhat kepada adik saya, pilihan itu berdampak pada pilihan-pilihan hidup saya dan adik saya. Saya mulai memilih buku apa yang harus saya baca untuk menunjang hijrah saya. Siapa orang yang harus saya ajak untuk hijrah. Bagaimana strategi hijrah saya dan adik saya. Dimana kami akan memulai hijrah? Kapan kami hijrah. Dan saya berusaha menceritakan kepada orang lain mengapa kita harus hijrah dan apa pentingnya kita berhijrah. Ketika saya menyampaikan pilihan hijrah ini ke sahabat saya, ternyata pilihan saya ini juga berdampak kepada pilihan hidup dia. Dia juga bersemangat untuk hijrah. Dia juga “terkontaminasi” menjadi rajin membaca. Kami jadi saling mengisi hari-hari kami dengan hal yang positif. Kami saling mengingatkan untuk bebuat baik demi masa depan kami. Smoga Allah menjaga kami agar selalu istiqomah melakukan pebuatan yang baik dan meninggalkan segala perbuatan yang buruk (kemaksiatan). Dan dampak pilihan saya ini sungguh dahsyat. Saya jadi bersemangat untuk membaca, mendengarkan orang berbicara, saya jadi semangat berbicara untuk memotivasi diri saya dan orang lain. Sekarang saya jadi semangat untuk menulis. Kesimpulan saya adalah, satu pilihan hidup saya akan berdampak pada diri saya pribadi dan Insya Allah akan berdampak pada oang lain disekitar kita. Jadi setiap hari saya mencoba berhati-hati untuk memilih “sesuatu”, karena sesuatu tersebut akan berdampak pada diri kita dan orang lain. PILIHAN HIDUP KITA BERDAMPAK PADA PILIHAN HIDUP ORANG LAIN. Jadi hati-hati dan pandai-pandailah memilih sesuatu. Salam theCHOICE.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H