Mohon tunggu...
Dimas Dwi
Dimas Dwi Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

Hanya seorang mahasiswa yang ingin lulus tepat waktu

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menggali Dampak Perilaku Body Shaming pada Mahasiswa Psychology: Tinjauan Terhadap Tingkah Kepercayaan Diri

13 Juni 2024   19:10 Diperbarui: 13 Juni 2024   19:19 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Perilaku body shaming atau penilaian negatif terhadap penampilan fisik seseorang telah menjadi isu yang semakin mengkhawatirkan dalam masyarakat. Di tengah era media sosial yang memberikan tekanan untuk menampilkan gambaran tubuh yang "sempurna", mahasiswa psikologi di universitas menjadi salah satu kelompok yang rentan terhadap dampak psikologis dari body shaming. Artikel ini akan mengeksplorasi bagaimana perilaku body shaming memengaruhi tingkat kepercayaan diri mahasiswa psikologi.

Pengaruh Perilaku Body Shaming 

Perilaku body shaming tidak hanya terjadi dalam lingkungan fisik, tetapi juga melalui media sosial dan interaksi sehari-hari. Mahasiswa psikologi, yang secara profesional belajar tentang perilaku manusia, tidak luput dari pengaruh negatif ini. Mereka mungkin menjadi lebih peka terhadap komentar atau pandangan negatif tentang penampilan fisik mereka, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi tingkat kepercayaan diri mereka.  

Dampak Psikologis

Tingkat kepercayaan diri yang rendah dapat memiliki dampak serius pada kesejahteraan psikologis mahasiswa psikologi. Mereka mungkin mengalami stres, kecemasan, bahkan depresi akibat perasaan tidak aman terkait penampilan fisik mereka. Ini bisa berdampak pada kinerja akademis mereka, hubungan interpersonal, dan bahkan aspirasi karier mereka di bidang psikologi.

Peran Pendidikan 

Penting bagi universitas dan fakultas psikologi untuk memperhatikan dampak perilaku body shaming dan meningkatkan kesadaran akan isu ini di antara mahasiswa. Pendidikan tentang penerimaan diri, penghormatan terhadap keragaman tubuh, dan pentingnya kesehatan mental perlu dimasukkan dalam kurikulum psikologi. Selain itu, dukungan psikologis dan sumber daya lainnya harus tersedia bagi mahasiswa yang membutuhkannya.  

Pentingnya Dukungan Sosial

Komunitas yang solid dan mendukung dapat menjadi penopang mahasiswa psikologi dalam menghadapi tekanan body shaming. Kelompok studi, forum diskusi, atau bahkan kampanye kesadaran dapat membantu mahasiswa merasa didukung dan diterima. Inisiatif seperti ini juga dapat mengubah budaya kampus menjadi lingkungan yang lebih inklusif dan berempati.  

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun