Mohon tunggu...
The best Music
The best Music Mohon Tunggu... Guru - guru

hobi menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pandangan Sebelah Mata terhadap Musisi Jalanan

13 Desember 2023   14:38 Diperbarui: 13 Desember 2023   14:47 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banyak yang dilakukan masyarakat umum agar bisa mencari penghasilan yaitu menjadi musisi jalanan atau pengamen. Hal ini udah menjadi hal yang biasa di seluruh kota di Indonesia, karena bermodalkan menyanyi dan bermian alat musik sederhana seperti gitar dan ukulele, mereka bisa mendapatkan uang dengan mudah, padahal jika dikembangkan lagi  musisi tersebat bisa menjadi musisi yang sangat berpotensial.

Musisi jalanan dan pengamen masih dianggap jelek oleh sebagian besar orang, padahal mereka hanyamenuangkan ekspresi yang mereka punya kedalam sebuah nyanyian, mereka belum memiliki wadah yang tepat untuk menuangkan ekspresinya tersebut, selain menuangkan ekspresi musisi jlanan juga mencari rejeki dari kegiatan tersebut.

Masyarakat kita menganggap pengamen hanya mebuat bising sekitar, kebanyakan mereka cepat-cepat meberi uang agar pengaem pergi, akhir musisi jalanan ini hanya menyanyikan setengah lagu saja, pengamen akhirnya tidak mimikirkan yang dia mainkan, jika sudah dineri uang pengamen harus sudah pergi. Hal tersebut yang mengakibatkan musisi jalanan atau pengamen tidak dipandang sebagai seniman

Maka dengan itu pemerintah harus mampu memberi wadah kepada musisi jalanan agar menjadi musisi yang sangat berpotensial, tidak hanya bermain musik dijalanan mereka juga harus bisa mengasah keterampilanya. Tujuan dilakukan penelitian ini yaitu untuk meningkatkan kualitas dari musisi jalanan agar memiliki potensi lebih dalam berkarya, tidak semata mencari uang dijalanana, meraka mampu menghasilkan karya yang sebaik mungkin untuk dapat dijadikan hobi yang menghasilkan rejeki. Pada dasarnya yaitu meningkatkan potensi dari musisi jalanan tersebut.

Tentunya banyak orang di seluruh dunia yang memiliki kemampuan bermusik yang handal, termasuk di Indonesia. Banyak musisi musisi asal Indonesia yang memiliki kemampuan bemusik yang ciamik, bahkan ada beberapa dari mereka yang sudah go-internasional sehingga semakin di kenal. Tidak hanya di dalam negri namun juga di luar negeri.

Banyak juga musisi musisi jalanan di Indonesia yang sebenarnya memiliki bakat dan potensi dalam bidang bermusik, hanya saja mereka tidak memiliki "wadah" untuk menyampaikan musiknya kepada masyarakat luas. Dan pada akhirnya mereka hanya bermusik di jalanan, atau biasa disebut dengan ngamen. Padahal, jika bakat mereka diasah, mereka bisa menjadi musisi professional dan di kenal banyak orang. nah bagimana cara agar musisi jalanan ini tidak dipandang negatif oleh masyarakat dan mampu mengekspresikan di wadah yang sesuai dengan hak mereka.

Di wilayah perkotaan, masih banyak anak muda yang belum mendapatkan pekerjaan yang sesuai, alhasil banyak dari mereka yang melakukan apapun agar bisa menghasilkan uang salah satunya yaitu dengan cara mengamen dijalanan, kebanyan dari mereka adalah anak remaja. Sebenarnya mereka mampu mendapatkan pekerjaan yang layak, akan tetapi mereka lebih berpikir ara mendapatkan uang yang lebih cepat.

Peran musisi jalanan kini tak bisa dianggap sebelah mata. Bahkan para musisi jalanan kini dilirik juga oleh pemerintah. Peluang mereka tampil di ruang publik terbuka lebih luas. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan kemampuan musisi jalanan tak kalah dibandingkan dengan musisi profesional lainnya. Bahkan, dia tak segan membandingkan kualitas para musisi jalanan dengan musisi baik dalam maupun luar negeri.

"Kata kuncinya adalah di kesempatannya dan kita harus mewadahinya. Kesempatan itu harus diberikan ke semua orang. Harus kita akui bahwa musisi jalanan ini keren sekali," ujar Budi dalam keterangannya, Sabtu

UPAYA YANG DILAKUKAN

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun