Beberapa minggu lalu, David Moyes sempat bilang dia "nggak bisa sulap" buat bikin Everton rajin ngegolin. Tapi siapa sangka, sekarang dia malah jadi kayak Harry Potter di Goodison Park, bener-bener kayak ada mantra khusus yang ngubah nasib tim!
Inget nggak waktu Moyes bilang dia nggak punya tongkat sihir buat nyelamatin Everton? Eh, baru beberapa minggu setelah pernyataan itu, Everton malah tampil kayak tim yang dapet "potion" rahasia dari Hogwarts. Kemenangan terakhir mereka ngelawan Leicester City bikin banyak orang ngucek mata, nggak percaya dengan perubahan drastis ini.
Perubahan ini nggak lepas dari tangan dingin Moyes. Meski dia bilang nggak punya sihir, kenyataannya dia berhasil membangkitkan kepercayaan diri para pemain. "Para pemain baru saja memberikan sedikit rasa percaya diri dan kepositifan yang besar," kata Moyes usai pertandingan.
Selain strategi yang lebih agresif, Moyes juga berhasil memanfaatkan kekuatan pemain kunci kayak Doucoure dan Ndiaye. Mereka nggak cuma tampil solid di lapangan, tapi juga jadi inspirasi buat rekan-rekannya. Everton sekarang tampil dengan semangat baru, seolah-olah mereka bener-bener dapet mantra khusus dari sang penyihir.
Dengan performa kayak gini, bukan nggak mungkin Everton bakal terus naik di klasemen dan bikin kejutan-kejutan di sisa musim ini. Fans pasti berharap "mantra" Moyes nggak bakal luntur dalam waktu dekat!
Everton Tunjuk Moyes sebagai Manajer untuk Kedua Kalinya
Perubahan yang kita lihat sekarang nggak datang begitu aja. Kembali ke bulan Januari, David Moyes resmi dipilih lagi jadi manajer Everton setelah pemecatan Sean Dyche. Moyes sendiri bilang kalau "sangat menyenangkan bisa kembali" ke klub yang udah dia latih selama 11 tahun sebelumnya.
Moyes sempat melatih Everton dari 2002 hingga 2013, dan di masa itu dia berhasil mengubah tim yang hampir terdegradasi jadi klub yang stabil di papan atas Liga Primer. Di bawah kepemimpinan Moyes, Everton pernah mencapai final Piala FA 2009 dan bahkan lolos ke Liga Champions musim 2004-05.
Tapi perjalanan Moyes nggak semulus itu. Setelah meninggalkan Everton, dia sempat menjadi manajer di beberapa klub, mulai dari Manchester United hingga West Ham, di mana dia berhasil menambah koleksi trofinya dengan menjuarai Liga Konferensi Eropa pada 2023.