Chelsea, klub yang berada dalam proses pembaruan besar-besaran pasca-kepergian Roman Abramovich, kini tengah menatap masa depan dengan optimisme baru. Dengan ide-ide segar dan strategi yang tak biasa, mereka mengadopsi blueprint sukses Manchester City.
Setelah era panjang bareng Abramovich, Chelsea merasakan perubahan besar-besaran di Stamford Bridge. Dari manajer sampai tim pelatih, semuanya disusun ulang dengan satu tujuan: bangkit dan kembali ke puncak. Tapi kali ini, mereka gak mau jalan sendirian. Chelsea sadar, mereka butuh inspirasi dari luar, dan siapa lagi yang lebih pas jadi panutan selain Manchester City?
Mengambil Pelajaran dari City
Manchester City, di bawah asuhan Pep Guardiola, telah mengubah wajah sepak bola Inggris dengan strategi yang luar biasa. Sejak kedatangan Guardiola pada 2016, City tidak hanya mengubah gaya permainan mereka, tetapi juga pola perekrutan dan pembangunan klub secara keseluruhan. Inilah yang coba diadopsi Chelsea: membangun tim dengan perencanaan matang dan investasi cerdas.
Chelsea mulai mengambil langkah pertama untuk menyusun tim dengan pendekatan yang serupa. Mereka mendatangkan Cole Palmer dari City pada Agustus 2023, pemain muda yang diharapkan bisa menjadi bintang masa depan. Tapi itu baru permulaan. Enzo Maresca, yang pernah menjadi bagian dari tim pelatih Guardiola, didatangkan untuk memperkuat taktik tim. Begitu pula dengan Joe Shields, yang sebelumnya bekerja sebagai pencari bakat di City, dan Glenn van der Kraan, yang kini bertugas sebagai Direktur Teknik Akademi Chelsea setelah sebelumnya bekerja di City.
Melihat Peluang di Tengah Kesulitan
Namun, mengadaptasi blueprint City bukan tanpa tantangan. Chelsea tahu bahwa proses transisi ini tidak akan instan---butuh waktu untuk menyesuaikan diri dan melihat hasilnya. Meskipun mereka menghadapi kesulitan saat ini, mereka tetap percaya bahwa strategi ini bisa membawa perubahan signifikan di masa depan.
Menariknya, beberapa pemain City yang kemudian meninggalkan klub untuk mencari peluang di tempat lain, seperti Romeo Lavia dan Tosin Adarabioyo, justru berhasil berkembang pesat di tempat baru. Chelsea memanfaatkan kesempatan ini untuk mendatangkan pemain-pemain berbakat yang bisa segera memberikan dampak besar. Bahkan dengan pemain seperti Jadon Sancho, yang meskipun tidak langsung bergabung dengan Chelsea, tetap menjadi bagian dari proyek besar ini.
Manchester City: Menjual dan Merekrut dengan Cerdas
City sendiri, meski sering dianggap sebagai klub dengan kekuatan finansial luar biasa, juga harus membuat keputusan cerdas dalam hal jual beli pemain. Salah satu keputusan yang mereka ambil adalah menjual Cole Palmer ke Chelsea dengan harga yang cukup tinggi (42,5 juta pounds), yang meskipun mungkin terdengar mahal, sebenarnya dianggap sebagai keuntungan besar bagi mereka---terutama dari segi akuntansi.
Baca juga: Sentuhan Mesir untuk Dinasti Guardiola