Mohon tunggu...
The Balbalans
The Balbalans Mohon Tunggu... Freelancer - Sepakbola Akar Rumput

Created by The Poor, Stolen by The Rich

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Sentuhan Mesir untuk Dinasti Guardiola

25 Januari 2025   11:10 Diperbarui: 25 Januari 2025   11:10 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.bbc.com/sport/football/articles/cx2kxyyd8e0o

Kalau dengar nama Omar, pasti langsung kebayang Omar Little dari The Wire. Tapi tunggu dulu, bukan dia yang bakal muncul di Etihad dengan senapan laras ganda. Tapi, dia adalah Omar Marmoush, striker Mesir 25 tahun yang baru aja teken kontrak sama Manchester City.

Dari Frankfurt ke Manchester: Jejak Omar Marmoush

Di Eintracht Frankfurt, Marmoush bikin gebrakan besar. Selama 18 bulan terakhir, dia ngebuktiin diri dengan mencatat 37 gol dan 20 assist. Angka yang bikin City langsung nge-lock dia di daftar belanja. Dengan gaya khasnya, Pep Guardiola tahu Omar adalah bagian dari puzzle besar buat proyek jangka panjang City.

Sebagai pemain serba bisa, Marmoush punya kombinasi maut: kecepatan, insting pembunuh di depan gawang, dan kemampuan adaptasi sebagai nomor 9 atau winger. Ketika ditanya soal kepindahannya, Omar bilang dengan penuh percaya diri:

"City adalah klub paling sukses di Inggris selama bertahun-tahun. Saya tahu saya bakal belajar banyak di sini dan jadi bagian dari tim yang nggak pernah berhenti menang." Dikutip dari The Guardian.

Tapi nih, cerita ini nggak cuma soal transfer gede. Ada dinamika yang lebih dalam soal gimana City mainin filosofi finansial mereka buat terus berjaya.

"Duit itu Nggak Sejati, Dia Numpang Lewat"

Kalimat barusan mungkin cocok banget kalau diucapin Omar Little. Tapi faktanya, itu juga ngegambarin strategi belanja Manchester City. Dengan bujet 122,5 juta pound dalam satu jendela transfer, City berhasil narik tiga nama besar: Vitor Reis, Abdukodir Khusanov, dan Omar Marmoush.

Tapi, uang emang selalu jadi kunci sukses ya? Pep Guardiola sendiri pernah nyeletuk: "Kalau kita nggak menang, ya berarti nggak pantas." Kalimat itu ngegambarin realita bahwa duit doang nggak selalu cukup buat bikin tim jadi tak terkalahkan.

Contohnya waktu City unggul 2-0 lawan Paris Saint-Germain di Liga Champions. Eh, malah kalah. Itu jadi kali kesembilan musim ini mereka gagal menang setelah memimpin. Jack Grealish, yang buka skor di Paris, juga nggak bisa nahan frustrasinya:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun