Bayangin ini, bro: Erling Haaland, mesin gol dari Norwegia, terikat kontrak hampir satu dekade sama Manchester City dengan gaji fantastis -- lima ratus ribu pounds per minggu. Dari luar, ini kayak jackpot besar, tapi gimana kalau City tiba-tiba terlempar dari Liga Primer? Pertanyaan ini bukan cuma sekadar spekulasi, tapi skenario yang bisa aja terjadi kalau City beneran kena sanksi berat.
Nah, kontrak baru Haaland yang berdurasi sembilan setengah tahun ini emang jadi kudeta besar buat City. Di sisi lain, ini juga jadi momen hidup yang ngubah segalanya buat striker 24 tahun itu. Tapi, ada banyak pertanyaan menarik yang muncul dari kesepakatan ini. Apakah ini langkah cerdas atau justru bumerang di kemudian hari?
Apa yang Terjadi Kalau City Terdegradasi?
Paling bikin pusing, gimana jadinya kalau City terbukti bersalah atas lebih dari 100 tuduhan yang diajukan Liga Primer? Tuduhannya berat, bro -- mulai dari manipulasi laporan keuangan sampai pelanggaran aturan finansial fair play. Klub emang ngebantah semua tuduhan itu, tapi kalau kalah? Bisa jadi mereka dihukum degradasi ke Championship, atau bahkan lebih parah kalau hukuman lebih keras dijatuhkan.
Kalau Haaland nggak punya klausul pelindung, bisa aja kita ngeliat dia main di stadion kecil Championship, League One, atau bahkan tim non-liga. Bayangin aja, pesepakbola dengan bayaran tertinggi di Inggris main di stadion Doncaster atau Plymouth. Surreal banget, kan? Tapi realistisnya, ambisi karier dan gaji besar bakal bikin dia pindah ke klub elit lain. Klub-klub kayak Real Madrid pasti udah standby buat ngejar dia.
Bukan cuma Haaland, bro, seluruh pemain bintang City juga pasti mikir ulang kalau klubnya sampai turun kasta. Rodri, yang baru aja menangin Ballon d'Or, kemungkinan besar bakal cabut. Situasi kayak gini bakal bikin City kehilangan lebih dari sekadar trofi -- mereka juga kehilangan identitas sebagai klub elit.
Gimana Kalau Klub Elit Memanggil?
Pertanyaan kedua: gimana kalau City tetap di level atas, tapi klub besar kayak Real Madrid, atau bangsawan Eropa lainnya ngajak Haaland gabung? Meski mungkin nggak dalam waktu dekat, Haaland pasti bakal tergoda. Dia tipe pemain yang pengen terus berkembang, ngumpulin statistik gila, dan pada akhirnya ngincar tantangan baru.
Haaland udah lama dikaitin sama Real Madrid. Klub ini punya sejarah panjang soal merekrut Galacticos, dan Haaland jelas kandidat utama buat jadi bintang mereka berikutnya. Tapi, apa City bakal ngelepas dia gitu aja? Kalau ngeliat cara mereka nge-handle pemain kayak Kevin De Bruyne atau Bernardo Silva, City bakal mati-matian mempertahankan Haaland. Bahkan, mereka mungkin siap ngeluarin gaji lebih besar biar dia tetap bertahan.
Loyalitas Haaland dan Faktor Guardiola
Loyalitas Haaland juga bakal diuji kalau Pep Guardiola cabut dari City. Haaland sendiri kagum berat sama Pep. "Bekerja dengan dia itu menyenangkan, walau berat karena dia orang yang paling banyak nuntut," kata Haaland dikutip dari The Guardian. Pep bukan cuma pelatih, tapi juga mentor yang bikin Haaland berkembang pesat. Tapi, kalau Pep pergi, seberapa besar kemungkinan Haaland bertahan?
Pep punya pengaruh besar dalam setiap keputusan strategis City, termasuk kesepakatan raksasa kayak kontrak Haaland ini. Tapi, umur Pep di City nggak akan selamanya. Kalau dia memutuskan buat cabut, apalagi ke tim nasional atau pensiun, City harus nyari cara buat ngeyakinin Haaland tetap setia.
Kalkulasi City di Balik Kesepakatan Raksasa
Di balik kontrak panjang ini, City udah mikir jauh. Mereka nggak mau kejadian kayak Kylian Mbappe di PSG yang cabut gratis ke Real Madrid. Jadi, City siap bikin rekor transfer dunia kalau Haaland pindah. Selain itu, Haaland nggak cuma mesin gol, tapi juga mesin uang buat klub. Pendapatan komersial dari nama Haaland bakal nutup biaya gajinya yang selangit.
Pendekatan ini juga nunjukin gimana City ngeliat masa depan mereka. Mereka nggak cuma ngandelin Haaland buat ngejar trofi, tapi juga buat jadi wajah klub. Dengan kontrak panjang ini, City nggak cuma ngejamin stabilitas tim, tapi juga nambah daya tarik buat sponsor dan mitra bisnis lainnya.
Risiko Cedera dan Masa Depan Haaland
Gimana kalau Haaland cedera panjang? Untungnya, klub punya asuransi buat nutupin kewajiban gaji kalau pemain nggak bisa main lagi. Tapi, sejauh ini, Haaland menunjukkan performa luar biasa: 111 gol dalam 126 pertandingan buat City, termasuk rekor 36 gol di Liga Primer musim 2022-23. Musim ini pun dia udah cetak 16 gol di liga, cuma tertinggal dua poin di belakang Mohamed Salah.
Selain itu, Haaland juga punya reputasi sebagai pemain yang serius soal kebugaran. Dia punya tim pribadi yang ngurus diet, kebugaran, dan pemulihan. Jadi, risiko cedera parah mungkin lebih kecil dibanding pemain lain. Tapi, nggak ada yang bisa nebak masa depan, bro. Cedera adalah bagian dari sepak bola, dan itu bisa jadi tantangan besar buat City kalau beneran terjadi.
Masa Depan yang Menakjubkan
Mengamankan pemain kayak Haaland sampai dia berusia 34 tahun adalah langkah cerdas City. Bagi Haaland sendiri, ini nggak cuma soal uang, tapi juga soal warisan yang dia tinggalkan di dunia sepak bola. Apa yang akan terjadi selanjutnya? Kita cuma bisa nunggu sambil menikmati aksi luar biasa dari striker Norwegia ini.
Kesepakatan ini emang kayak pedang bermata dua. Tapi satu hal yang pasti: Haaland adalah salah satu pemain terbaik yang pernah ada, dan masa depannya pasti akan terus jadi sorotan. Dengan segala drama, peluang, dan tantangan yang ada, cerita Haaland di City baru aja dimulai. Dan kita semua beruntung bisa jadi saksi perjalanan epik ini.
Source: New York Times, The Guardian, BBC
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI