Mohon tunggu...
The Balbalans
The Balbalans Mohon Tunggu... Freelancer - Sepakbola Akar Rumput

Created by The Poor, Stolen by The Rich

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Utopia Rashford: Masih Ada Tempat di Old Trafford?

19 Desember 2024   20:22 Diperbarui: 19 Desember 2024   20:22 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Marcus Rashford, pemain lokal Manchester United, selalu menjadi sorotan---baik saat tampil cemerlang maupun saat performanya menurun. Lalu, kenapa dia sering menjadi sasaran kritik? Mari kita telusuri.

Baru-baru ini, Rashford jadi bahan pembicaraan setelah manajer baru Manchester United, Ruben Amorim, tidak mencantumkan namanya di skuad untuk derby. Setelah itu, Rashford mengungkapkan bahwa dia siap untuk "langkah selanjutnya" dalam kariernya. Kok bisa ya?

Jika kita lihat lebih dekat, Rashford memang sering mendapat penilaian lebih keras daripada pemain lain. Mungkin ini karena dia lahir dan besar di Manchester, berkembang di akademi United, dan menjadi salah satu pemain dengan gaji tertinggi di klub. Banyak orang berharap dia bisa tampil lebih baik lagi, dan ketika performanya menurun, kritik pun datang bertubi-tubi.

Tapi yang menjadi pertanyaan adalah, kenapa kritik terhadap Rashford selalu lebih tajam? Padahal, menurunnya performa adalah hal yang wajar dalam sepak bola. Namun, entah kenapa, tidak ada pemain lain yang mendapat kecaman semasif Rashford.

Yang lebih menarik adalah, setiap kali Rashford bermain, selalu ada pembicaraan tentang kehidupannya di luar lapangan. Banyak yang beranggapan bahwa dia lebih fokus pada gaya hidup daripada sepak bola. Tapi, seberapa banyak sih yang benar-benar mengenal dia?

Banyak yang berkomentar, "Rashford nggak peduli" atau "Dia lebih mikirin hal lain selain bola." Padahal, banyak dari spekulasi ini yang tidak ada buktinya. Kita tidak bisa menyimpulkan bahwa dia tidak serius hanya berdasarkan rumor. Rashford memang manusia biasa yang pasti punya kekurangan, tapi kenapa dia selalu menjadi sasaran utama?

Seperti kita semua, Rashford juga penggemar United. Dia sudah bersama klub ini sejak kecil, dan impian terbesar dia adalah membawa United kembali berjaya. Jadi, bukan berarti dia tidak peduli. Mungkin kita saja yang belum sepenuhnya mengerti apa yang dia rasakan.

Masalah terbesar adalah stigma "Rashford tidak peduli." Begitu label itu melekat, apapun yang dia lakukan selalu disalahartikan. Padahal, kita harus ingat bahwa dia juga butuh dukungan, bukan hanya kritik.

Sekarang, Rashford sudah berusia 27 tahun. Meskipun banyak yang berpikir dia tidak akan berubah, kenyataannya dia masih bagian dari era United yang penuh tantangan. United belum pernah dekat dengan gelar sejak dia debut, dan meskipun performa tim naik turun, Rashford tetap jadi sorotan utama.

Lalu, apa yang akan terjadi selanjutnya? Rashford mulai berbicara tentang "tantangan baru," tapi apakah itu berarti dia akan meninggalkan Old Trafford? Mungkin bukan soal dia harus pergi, tapi lebih kepada bagaimana semua pihak bisa mendapatkan manfaat, baik dari segi gaji maupun tempat yang membuatnya merasa nyaman.

Namun apapun yang terjadi, Rashford tetaplah penggemar United sejati. Jadi, sebelum kita terlalu cepat menghakimi, coba ingat kembali siapa dia sebenarnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun