Kemenangan ini tidak hanya membawa Cekoslowakia menjadi juara, tetapi juga menciptakan momen ikonik yang dikenal hingga hari ini.
Tendangan yang Menantang TradisiÂ
Tendangan penalti Panenka mendapat pujian sekaligus kritik. Di negara-negara Barat, ia dianggap sebagai simbol keberanian dan inovasi. Namun, di kampung halamannya, beberapa pihak melihatnya sebagai penghinaan terhadap sistem yang mapan. Panenka bahkan mengaku bahwa jika ia gagal, mungkin akan ada sanksi berat yang menantinya dari otoritas politik.
Meskipun begitu, keberhasilannya melahirkan taktik baru dalam sepak bola. Tendangan 'Panenka' telah ditiru oleh banyak pemain besar seperti Zinedine Zidane, Andrea Pirlo, Lionel Messi, dan Neymar. Tendangan ini menjadi simbol keberanian dan kreativitas, meskipun tetap berisiko tinggi.
Hubungan yang RetakÂ
Bagi Sepp Maier, kekalahan itu merupakan pengalaman pahit. Ia bahkan tidak berbicara dengan Panenka selama 35 tahun setelah kejadian tersebut. Namun, waktu akhirnya meredakan ketegangan. Dalam sebuah pertemuan di Praha beberapa tahun lalu, keduanya berbagi momen santai, minum bir, dan bahkan bermain golf bersama.
Warisan Panenka
Meski penalti ini membuat nama Panenka abadi, ia mengakui bahwa ketenaran itu menjadi pedang bermata dua. "Setiap kali nama saya disebut, orang hanya ingat penalti itu," katanya. "Padahal saya ingin dikenal sebagai pemain yang memberikan banyak umpan, menciptakan peluang, dan mencetak gol dari permainan terbuka."
Namun, jika diberi kesempatan untuk mengulang momen itu, Panenka tidak akan mengubah apa pun. Tendangannya di tahun 1976 adalah perwujudan keberanian, kreativitas, dan ketenangan di bawah tekanan. Ia tidak hanya memenangkan pertandingan, tetapi juga menciptakan legenda yang akan dikenang selamanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H