derby Manchester biasanya penuh drama dan taruhan tinggi, kali ini kok rasanya beda ya? Manchester City dan Manchester United bakal ketemu akhir pekan ini, tapi vibe-nya lebih santai dibanding biasanya. Kenapa? Mungkin karena nggak banyak yang bisa dipertaruhkan kali ini.
KalauApakah City bakal makin terpuruk dengan cuma satu kemenangan dalam 10 laga terakhir mereka -- sesuatu yang nggak pernah terjadi di era Pep Guardiola? Atau, apakah proyek besar Ruben Amorim di United bakal makin keliatan bolongnya? Yuk, kita bahas soal pertandingan ini.
Seberapa Kacau Situasi Dua Klub Ini?
United lagi apes banget, bro! Ini start terburuk mereka di era Liga Primer. Di sisi lain, City juga nggak jauh lebih baik dengan poin terendah sejak musim 2010-11.
- United sekarang ada di posisi ke-13, sementara City ada di posisi keempat.
- City cuma dapet 4 poin dari 6 laga terakhir di Liga Primer. Bahkan sama buruknya dengan Southampton.
Kalau digabung, dua klub ini baru ngumpulin 46 poin dari 30 pertandingan. Dibanding tahun lalu, yang punya 11 poin lebih banyak. Ini start terburuk buat mereka di Liga Primer sejak 2002. Jadi, Derby kali ini semacam reuni para tim yang lagi kehilangan arah, nih.
Kenapa City Masih Diunggulkan?
Man United punya rekor super buruk lawan tetangganya belakangan ini. Mereka kalah 5 dari 6 pertemuan terakhir di Liga Primer, kebobolan 18 gol dalam kekalahan itu.
- Di Etihad, United kalah 3 kali beruntun dengan skor agregat 13-5.Â
- Kalau kalah lagi, United bakal nyamain rekor kekalahan tandang terlama mereka melawan satu klub Liga Primer -- setara dengan rekor lawan Arsenal (4 kali sejak 2022).
Jadi wajar aja kalau City masih jadi favorit, walaupun performanya lagi nggak oke.
Banjir Gol atau Malah Nihil?
Bakal banyak gol nggak nih? Hmm, dua-duanya emang lagi boros ngasih peluang ke lawan. Tapi kualitas peluangnya? Wadidaw, tinggi banget!
- City sebenarnya cuma menghadapi tembakan lawan paling sedikit di liga, tapi peluang yang mereka kasih itu premium.
- United hampir sama aja, walaupun nggak seburuk City.
Di sisi lain, Erling Haaland dan Phil Foden udah nyetak 12 dari 13 gol terakhir City di derby Manchester. Jadi, kalau ada gol, kemungkinan besar mereka yang bakal bikin ulah.
Tips dari Glasner: Cara Mengakali City
Pekan lalu Crystal Palace berhasil nahan imbang Man City 2-2, dan manajer mereka, Oliver Glasner, ngasih bocoran menarik.
"Kita bisa main lebih intens daripada City. Data nggak bohong," katanya. Glasner juga bilang ada celah besar di sekitar pemain nomor 6 City (biasanya Ilkay Gundogan atau Mateo Kovacic). Formasi 4-1-4-1 City bikin sisi itu rawan diserang.
Strategi Amorim: Serangan Balik Jadi Kunci
United punya modal buat ngeksploitasi kelemahan City. Formasi 3-4-2-1 Ruben Amorim memungkinkan dua pemain nomor 10 di belakang striker untuk bermain di ruang yang sama dengan nomor 6 City.
Dribel Amad Diallo udah ngasilin lima dari enam gol United di liga. Serangan balik cepat bisa bikin lini tengah City kocar-kacir. Apalagi formasi ini sukses besar waktu Sporting (mantan klub Amorim) ngalahin City 4-1 di Liga Champions.
Jadi, meskipun vibe-nya nggak seheboh biasanya, derby ini masih banyak banget yang bisa dinikmatin. Siap-siap aja, siapa tahu ada kejutan yang bikin mulut kita mangap pas akhir pertandingan!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H