Mohon tunggu...
The Balbalans
The Balbalans Mohon Tunggu... Freelancer - Sepakbola Akar Rumput

Created by The Poor, Stolen by The Rich

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Nostalgia Pesta Gol Liverpool di St James Park

4 Desember 2024   15:27 Diperbarui: 4 Desember 2024   15:38 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tapi, apa yang dilakukan Nicol benar-benar menutup pertandingan dengan sempurna. Gol ketiganya---yang benar-benar sah kali ini---menjadi gol yang membuatnya mendapat pujian dari banyak pihak. John Motson, komentator legendaris BBC, memuji penampilan Nicol sebagai salah satu yang terbaik musim itu. Bahkan gol tersebut masuk dalam nominasi gol terbaik musim ini, dan seluruh daftar nominasi tersebut hampir semua ditempati oleh gol-gol Liverpool.

Tentu saja, Nicol bukan satu-satunya bintang di lapangan. John Barnes juga tampil luar biasa. Dengan keahliannya menggiring bola dan melewati pemain-pemain Newcastle yang mencoba menghalanginya, Barnes membuktikan kenapa dia langsung jadi bintang di Liverpool. Di akhir musim, Barnes bahkan berhasil meraih penghargaan PFA Player of the Year dan penghargaan Asosiasi Penulis Sepak Bola sebagai pemain terbaik.

John Barnes menyapu bersih penghargaan individu pada musim pertamanya di Liverpool (Foto: Stewart Kendall/Sportsphoto)
John Barnes menyapu bersih penghargaan individu pada musim pertamanya di Liverpool (Foto: Stewart Kendall/Sportsphoto)

Musim itu memang penuh dengan dominasi Liverpool, dan tidak ada yang bisa membantah bahwa mereka adalah tim terbaik di liga.

"Liverpool menyingkirkan United. Itu nggak bisa disebut pertandingan yang fair," kata jurnalis Guardian, Stephen Bierley.

Liverpool benar-benar luar biasa, dengan permainan yang penuh efisiensi dan kreativitas.

"Liverpool punya pemain terbaik di negara ini,"
tulis Colin Gibson di Telegraph.

Dan Dalglish, manajer Liverpool, nggak malu-malu bilang, "Senang sekali bisa duduk dan lihat mereka main. Mereka nikmatin permainan, lawan? Itu masalah mereka."

Di sisi lain, Newcastle memang sedang menghadapi musim yang sulit. McFaul kesulitan membuat timnya solid. Dengan fans yang semakin frustasi, mereka hanya bisa berharap bahwa musim depan akan membawa perubahan. Namun, Gascoigne akhirnya cabut, dan dengan cedera yang menimpa beberapa pemain kunci seperti Mirandinha dan O'Neill, McFaul akhirnya dipecat pada Oktober 1988. Degradasi pun menanti.

Buat Liverpool, mereka melaju mulus tanpa halangan. Menjuarai liga dengan mudah, kecuali satu kekalahan sepanjang musim---yang malah bikin mereka semakin solid. Bahkan di April 1988, Liverpool menang 5-0 lawan Nottingham Forest dan hanya Wimbledon yang mampu menghalangi mereka meraih gelar ganda. Skuad Liverpool musim itu memang luar biasa, jadi nggak heran kalau mereka pantas disebut sebagai salah satu tim terhebat yang pernah ada di Anfield.

Untuk Newcastle, musim 1988 akhirnya membawa sedikit kebangkitan. Mereka finish di posisi kedelapan berkat penampilan gemilang dari Gascoigne dan rekrutan baru, Michael O'Neill. Namun, perjalanan mereka masih panjang, dan sulit untuk berharap banyak setelah banyaknya perubahan yang terjadi.

Namun bagi Liverpool, tidak ada yang perlu dirisaukan. Gelar juara dengan mudah, dan mereka masih menjadi tim yang harus diwaspadai oleh semua lawan di liga. Sungguh musim yang luar biasa untuk Merseyside!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun