Pendidikan Moral : Mengintegrasikan pendidikan moral ke dalam kurikulum, di mana siswa mengajarkan tentang konsekuensi dari tindakan mereka, termasuk dampak negatif dari tawuran terhadap individu dan masyarakat.
Sila Ketiga
Kegiatan Bersama : Mengadakan kegiatan yang melibatkan semua pelajar dari berbagai sekolah, seperti olahraga atau festival seni, untuk membangun rasa persatuan dan kebersamaan. Sehingga, dapat mempererat hubungan antar pelajar dan mengurangi rivalitas yang sering memicu tawuran.
Pembinaan Karakter : Mendorong siswa untuk berpartisipasi dalam organisasi kepemudaan atau komunitas yang fokus pada pengembangan karakter dan kepemimpinan. Agar membantu mereka memahami pentingnya kerja sama dan persatuan.
Sila Keempat
Musyawarah Sekolah : Mengadakan musyawarah antar siswa untuk membahas masalah-masalah yang ada di sekolah, termasuk tawuran. Dengan memberikan ruang bagi siswa untuk menyampaikan pendapat mereka, diharapkan mereka merasa dihargai dan terlibat dalam pengambilan keputusan.
Pemilihan Ketua Kelas Secara Demokratis : Melaksanakan pemilihan ketua kelas dengan cara demokratis, di mana semua siswa memiliki hak suara. Untuk mengajarkan mereka tentang tanggung jawab dan pentingnya suara setiap individu.
Sila Kelima
Program Pemberdayaan Ekonomi : Sekolah dapat bekerja sama dengan masyarakat untuk Kegiatan Anti-Tawuran. Mengadakan kampanye anti-tawuran di sekolah dengan melibatkan seluruh elemen sekolah, termasuk guru, orang tua, dan masyarakat. Kampanye penyuluhan tentang bahaya tawuran serta dampaknya terhadap masyarakat.
Gagasan Penguatan Nilai-Nilai Pancasila dan NasionalismeÂ
Program Pendidikan Karakter