Sila Pertama
Karakter Pendidikan : Sekolah dapat menyelenggarakan program rutin seperti hal, yang dapat membangun kebersamaan dan rasa saling menghormati di antara siswa. Kegiatan yang bisa menjadi momen refleksi bagi siswa untuk memahami nilai-nilai spiritual dan moral yang lebih dalam, sehingga mereka dapat terhindar dari perilaku kekerasan.
Dialog: Mengadakan forum diskusi antar pelajar dari berbagai agama untuk meningkatkan toleransi dan pemahaman. Sehingga, siswa dapat belajar untuk menghargai perbedaan dan mengurangi potensi konflik.
Sila Kedua
Sosialisasi Nilai Kemanusiaan : Mengedukasi siswa tentang pentingnya menghargai martabat manusia melalui program-program pendidikan yang menekankan empati dan solidaritas. Misalnya, kegiatan bakti sosial yang melibatkan siswa dalam membantu masyarakat yang kurang beruntung.
Pendidikan Moral : Mengintegrasikan pendidikan moral ke dalam kurikulum, di mana siswa mengajarkan tentang konsekuensi dari tindakan mereka, termasuk dampak negatif dari tawuran terhadap individu dan masyarakat.
Sila Ketiga
Kegiatan Bersama : Mengadakan kegiatan yang melibatkan semua pelajar dari berbagai sekolah, seperti olahraga atau festival seni, untuk membangun rasa persatuan dan kebersamaan. Sehingga, dapat mempererat hubungan antar pelajar dan mengurangi rivalitas yang sering memicu tawuran.
Pembinaan Karakter : Mendorong siswa untuk berpartisipasi dalam organisasi kepemudaan atau komunitas yang fokus pada pengembangan karakter dan kepemimpinan. Agar membantu mereka memahami pentingnya kerja sama dan persatuan.
Sila Keempat
Musyawarah Sekolah : Mengadakan musyawarah antar siswa untuk membahas masalah-masalah yang ada di sekolah, termasuk tawuran. Dengan memberikan ruang bagi siswa untuk menyampaikan pendapat mereka, diharapkan mereka merasa dihargai dan terlibat dalam pengambilan keputusan.