Mohon tunggu...
Anjas Permata
Anjas Permata Mohon Tunggu... Konsultan - Master Hypnotist

Trainer Hypnosis, Master Hypnotist, Professional Executive, Founder Rumah Hipnoterapi, Founder Mind Power Master Institute, Ketua DPD Perkumpulan Komunitas Hipnotis Indonesia (PKHI)

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Simak! 5 Cara Efektif Mengatasi Stres Kerja

23 November 2024   22:53 Diperbarui: 24 November 2024   06:28 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Stres kerja dapat menimbulkan dampak sangat serius bagi kesehatan mental dan fisik seseorang. Faktanya tak kurang dari 16% pekerja di Indonesia mengalami kondisi stres kerja.

Angka ini sebenarnya tidak terlalu tinggi, mengingat persentase global penderita stres kerja sudah menyentuh angka 41%. Bagaimanapun juga, kondisi stres kerja tetap harus diwaspadai agar tidak terjadi kepada diri kita.

Stres kerja mengacu pada suatu kondisi respon fisik dan emosional atau mental yang muncul akibat tekanan berlebihan di tempat kerja.

Penderita stres kerja biasanya ditandai dengan menurunnya kesehatan, hilangnya semangat dan gairah kerja, mudah tersinggung dan marah, kehilangan kepercayaan diri, membatasi interaksi sosial hingga menurunnya produktivitas kerja.

Jika kamu mengalami salah satu atau lebih ciri-ciri diatas, waspada kawan karena mungkin kamu menderita stres kerja!

https://highlight.id/
https://highlight.id/

Malam itu saya kedatangan seorang klien (sebut saja namanya Andi) di klinik Rumah Hipnoterapi. Andi adalah seorang karyawan swasta di salah satu pabrik produksi penyedap rasa. Dia telah bekerja selama 5 tahun sebagai asisten laboratorium

Beberapa bulan terakhir, Andi merasakan ada yang aneh dengan dirinya. Mulai dari mood yang naik turun, nafsu makan berkurang, susah tidur hingga menjadi orang yang sangat sensitif.

Karena sudah pada tahap yang sangat mengganggu, maka Andi memutuskan untuk mengikuti program Hipnoterapi mengatasi problem psikis yang dirasakan saat ini.

"Jujur saya bingung pak Anjas, harus mulai dari mana. Setiap bangun tidur saya merasa kehilangan semangat dan malas sekali berangkat kerja. Bahkan beberapa kali saya sampai minta izin cuti karena saking malasnya.", ucap Andi kepada saya di sesi konseling.

"Saya tahu bahwa kerja itu penting, tapi saya juga gak bisa bohong kalau saya sekarang merasa sangat jenuh dan bosan dengan pekerjaan ini.", lanjut Andi bercerita.

Andi adalah satu dari jutaan pekerja di dunia yang menderita stres kerja. Ada banyak sekali faktor yang menyebabkan stres kerja antara lain.

Deadline yang ketat

Tekanan waktu adalah salah satu faktor terbesar terciptanya kondisi stres kerja. Sikap suka menunda-nunda pekerjaan bisa jadi salah satu alasan tekanan waktu.

Tugas berlebihan

Padatnya jadwal dan tugas-tugas yang menumpuk akan sangat mengganggu aktivitas pekerjaan kita yang pada gilirannya akan menimbulkan kondisi stres kerja.

Komunikasi yang buruk

Ketidakharmonisan lingkungan kerja antara pekerja dengan atasan atau pekerja dengan rekan kerjanya akan membuat seseorang merasa tidak nyaman dalam bekerja.

Kurangnya dukungan

Umumnya seorang pekerja memerlukan bimbingan, pembinaan dan penghargaan dari perusahaan. Jika hal itu kurang atau bahkan sama sekali tidak didapatkan, maka bisa memicu kondisi stres kerja.

Kehidupan yang tidak seimbang

Seseorang yang bekerja terlalu keras sampai tidak menghiraukan waktu untuk dirinya sendiri dan/atau keluarga akan mengakibatkan dirinya merasa tertekan dengan beban pekerjaan.

***

Dalam sesi konseling, Andi menyadari bahwa ia terlalu keras kepada dirinya sendiri. Andi tinggal bersama kedua orang tua yang sudah tidak bekerja. Mereka hanya mengandalkan Andi sebagai anak pertamanya.

Kedua adik Andi masih bersekolah dimana biaya sekolah juga ia yang tanggung. Itulah sebabnya selama ini Andi bekerja dengan sangat keras. Jika ada peluang lembur, ia akan selalu ambil meskipun keesokan paginya Andi tetap harus masuk lagi.

Bisa dikatakan Andi adalah sandwich generation yang harus menafkahi kedua orang tua dan adik-adiknya

Selama ini hidup Andi setiap hari tidak lepas dari rumah dan ruang laboratotium berukuran 6x12 meter yang terisolasi dari dunia luar. 

Saat libur, ia memilih menghabiskan waktu di rumah saja karena memang lingkungan sosialnya yang terbatas. Hal ini tentu saja membuat Andi semakin jenuh dengan rutinitas yang itu-itu saja.

Lantas bagaimana cara efektif mengatasi stres kerja?

1. Menerapkan Manajemen Waktu

https://www.happinest.id/
https://www.happinest.id/

Manajemen waktu yang baik dapat sangat bermanfaat untuk mengatasi kondisi stres kerja. Buatlah jurnal dengan memprioritaskan pekerjaan dari sisi urgensi. 

Dahulukan tugas-tugas yang penting dan genting barulah dilanjutkan dengan matrix pekerjaan lainnya. Dengan begitu kamu bisa lebih efektif dan efisien dalam bekerja.

2. Menjalankan Relaksasi dan Istirahat Cukup

https://img.okezone.com/
https://img.okezone.com/

Tubuh kita tidak terbuat dari besi. Tubuh juga butuh beristirahat untuk meregenerasi kembali sel-sel yang mati. Istirahat yang cukup akan memicu diproduksinya hormon melatonin yang akan membuat seseorang jadi lebih tenang dan nyaman.

Sebagian orang bahkan ada yang menerapkan power nap yakni tidur siang di tempat kerja di sela-sela waktu istirahat tujuannya untuk meningkatkan performa kerja.

Selain istirahat yang cukup, kamu juga bisa menyeimbangkan tubuh dengan melakukan teknik-teknik relaksasi seperti meditasi, sahaja yoga dan breathwork.

3. Menerapkan Komunikasi Efektif

https://fatkhan.web.id/
https://fatkhan.web.id/

Lingkungan kerja yang komunikatif bisa menghindarkan kita dari situasi stres kerja. Mulailah belajar untuk mendengarkan secara aktif. Tidak hanya itu, kita juga perlu melatih diri untuk berani menyampaikan kebutuhan kepada atasan atau rekan kerja.

Perusahaan juga perlu turun tangan secara aktif untuk membentuk budaya komunikasi yang efektif. Dengan suasana kerja yang saling memahami serta interaksi yang positif dapat menciptakan ketahanan mental para pekerja yang berujung pada meningkatnya produktivitas.

4. Melakukan Olahraga Rutin dan Pola Hidup Sehat

https://rsisurabaya.com/
https://rsisurabaya.com/

Olahraga rutin dan teratur bermanfaat untuk menstimulasi hormon endorfin. Hormon ini berfungsi dalam mengurangi tekanan atau stres dan rasa cemas yang mungkin dialami oleh pekerja.

Tak kalah pentingnya kamu juga perlu menerapkan pola hidup sehat dengan memperhatikan kecukupan nutrisi di dalam tubuh. Makan teratur dan bergizi setiap hari bisa menjadikan tubuh semakin sehat dan kuat.

5. Mencari Dukungan

https://www.yesdok.com/
https://www.yesdok.com/

Jika dirasa stres yang kamu rasakan sudah sangat mengganggu, maka saatnya kamu perlu mencari dukungan dari orang lain. Kamu bisa curhat ke teman-teman terdekat, keluarga dan pasangan.

Kamu juga bisa datang ke lokasi-lokasi jasa layanan konseling atau terapi seperti Hipnoterapi, Cognitive Behaviour Therapy (CBT), dan sebagainya.

***
Setelah mengikuti beberapa sesi Hipnoterapi, Andi kini telah terbebas dari stres kerja yang dialami hampir setahun kebelakang. Ia telah mampu mengelola emosi dengan sangat baik, tidak memaksakan diri serta meluangkan waktu kebahagiaan diri sendiri.

Stres kerja dapat diatasi dengan pendekatan serta metode yang tepat. Mari kita menjaga kesimbangan antara pekerjaan dengan kehidupan pribadi agar kita mampu menjalani hari-hari dengan penuh kebaikan.

-Anjas Permata

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun