Orang tua merasa tidak bersalah sehingga tidak perlu minta maaf, sedangkan sang anak digoreskan luka yang membekas selamanya.Â
Sampai di sini mungkin Anda mulai mengernyitkan dahi, kemudian bingung dan bertanya lantas apa yang dimaksud memaafkan?
"Memaafkan adalah melepaskan keterikatan emosional kita terhadap kesalahan diri dan orang lain di masa lalu, tujuannya agar kita bisa melanjutkan hidup kita di masa sekarang dan masa yang akan datang."Â - Anjas Permata
Ada 2 kata kunci dari definisi memaafkan yang saya tulis di atas yaitu kata melepaskan dan melanjutkan.
Saya berikan ilustrasi contoh, bahwa setiap kesalahan yang kita perbuat dan/atau yang dilakukan oleh orang lain lepada kita ibarat sebuah pisau yang tertancap di badan.
Bayangkan tubuh Anda dipenuhi oleh pisau yang menancap, tentu sakit yang akan Anda rasakan. satu-satunya cara agar tubuh kita tidak lagi merasa sakit adalah dengan melepaskan pisau-pisau yang menancap itu.Â
Bekas luka memang tidak akan bisa kembali sempurna, tetapi setidaknya sudah tidak ada lagi pisau yang menancap di tubuh kita.
Ilustrasi kedua, ketika Anda belum memaafkan, kedua kaki Anda seolah-olah diikat oleh tali atau rantai sehingga Anda tidak bisa bergerajk kemana-mana. Satu-satunya cara agar Anda bisa bergerak dan melanjutkan hidup adalah dengan memutuskan rantainya.
Jadi sekali lagi memaafkan adalah melepaskan keterikatan emosional (pisau dan rantai) terhadap kesalahan diri dan orang lain di masa lagu agar kita bisa bergerak serta melanjutkan hidup di masa sekarang dan masa depan.
Berikut manfaat memaafkan untuk diri kita:
- Menciptakan ketenangan dan kedamaian
- Menumbuhkan kesadaran dan penerimaan
- Mengurangi tingkat kecemasan
- Meningkatkan kesehatan psikis
- Meningkatkan fokus dan kendali pikiran