Suatu hari seorang rekan saya pernah bertanya, “Seberapa efektif hipnosis digunakan dalam proses terapi atau pemberdayaan diri?”
Sebuah pertanyaan menarik, dimana jawabannya bisa sangat subyektif. Artinya setiap orang akan merasakan hasil yang berbeda, tergantung bagaimana mereka menjalani proses serta tahapan yang akan diberikan.
Hipotesa ini kemudian membawa saya pada riset sederhana mengenai “Brain Pathway” atau Jalur Otak. Banyak penelitian neurosains menyebutkan bahwa otak manusia memiliki jalur yang terdiri atas neuron-neuron yang menghubungkan dan mengirim sinyal dari satu area ke area otak lainnya.
Jalur otak inilah yang menjadi salah satu faktor utama problem pikiran yang dapat sangat mengganggu bahkan mengakibatkan sakit fisik pada diri seseorang.
Jalur otak yang telah bertahun-tahun terbentuk akan menciptakan keyakinan atau “Believe System”. Sebagai contoh, seseorang yang pernah mengalami kejadian traumatis dengan dampak emosional yang hebat, cenderung meyakini bahwa peristiwa yang dialami tersebut sebagai faktor penghambat kemajuan dirinya di masa sekarang dan masa yang akan datang.
Believe System yang salah akan membawa kita pada keyakinan yang salah serta merugikan. Masalahnya adalah seringkali kita tidak menyadari atas kondisi ini.
Mengapa kita tidak sadar?
Pertama, believe system letaknya ada di dalam subconscious mind (Pikiran Bawah Sadar) yang sifatnya tidak dapat dikendalikan dalam kondisi biasa.
Kedua, jalur otak yang terbentuk sudah menjadi kebiasaan sehingga kita merasa nyaman. Perasaan nyaman inilah yang membuat kita jadi semakin tidak sadar.
Ketiga, banyak orang yang memilih untuk menyangkal apa yang pernah dialami atau memberikan pemakluman atas kondisi di masa lalu.
Lantas apa yang seharusnya dilakukan jika kita ingin melepaskan diri dari bentuk keyakinan-keyakinan yang salah?
Jawaban sederhananya adalah dengan membuat jalur otak baru. Menciptakan kebiasaan-kebiasaan baru dan menumbuhkan hal-hal baik. Semua itu akan merangsang otak untuk mengirimkan sinyal-sinyal positif ke seluruh area bahkan tubuh kita.
Pada awalnya kita akan merasa tidak nyaman karena sekali lagi believe system itu sudah kadung mengakar dalam diri kita. Akan terjadi penolakan-penolakan serta rasa tidak percaya. Memang itulah tantangan terbesarnya.
Meskipun begitu, bukan berarti tidak mungkin kita melepas keyakinan yang salah. Yang paling penting ialah kita tahu bagaimana caranya.
Untuk membuat jalur otak baru, diperlukan kondisi dimana gelombang otak kita diturunkan pada frekuensi tertentu kemudian diberikan sugesti atau afirmasi.
Ilmu yang mempelajari tentang diterimanya sugesti dan afirmasi ke dalam pikiran bawah sadar disebut dengan Hipnosis dan Hipnoterapi.
Berikut tahapan yang mesti dilakukan oleh seseorang jika menginginkan keberhasilan dalam praktik hipnosis atau hipnoterapi:
1. Niat yang kuat.
Setiap perubahan tentu dimulai dari niat yang kuat. Dengan niat, maka kita memulai segala sesuatu atas kesadaran diri sendiri bukan paksaan orang lain.
2. Keyakinan.
Seseorang perlu memiliki keyakinan atas dirinya sendiri serta mau memaksimalkan potensi yang dimiliki.
3. Afrimasi.
Menanamkan kata-kata positif yang memberdayakan diri adalah proses untuk membuat jalur baru di otak kita.
4. Visualisasi.
Membayangkan serta merasakan hal-hal baik bahkan hasil yang sudah didapatkan akan membawa kita pada pemahaman baru yang lebih menguatkan.
5. Repetisi (Pengulangan)
Menjalankan setiap tahapan secara berulang-ulang agar menjadi kebiasaan dan rasa nyaman.
6. Aksi Nyata
Tidak ada keberhasilan tanpa aksi nyata, jadi bergeraklah atas komitmen yang telah direncanakan.
***
Enam tahap ini mungkin bisa sangat berbeda bagi sebagian orang. Sebab setiap orang memiliki kebutuhan yang tidak sama. Oleh sebab itu dalam proses hipnoterapi ada tahap penerimaan, pelepasan dan pemaafan.
Kembali pada pertanyaan awal, apakah hipnosis dan hipnoterapi bisa efektif? Jawabannya tergantung dari seberapa besar niat, keyakinan dan upaya seseorang untuk menjalankan perubahan seperti apa yang diharapkan.
Salam sehat dan bahagia!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H