Tahukah Anda bahwa 45% para pekerja di Indonesia mengaku pernah bekerja dalam kondisi mental yang tidak sehat.
March Lechnan, sebuah perusahaan penyedia jasa profesional global baru-baru ini merilis survei bertajuk "Health on Demand 2023". Hasilnya cukup mengejutkan karena ternyata 26% karyawan Indonesia saat ini mengalami stres di tempat kerja.
Stres adalah respon fisiologis dan psikologis tubuh terhadap tekanan atau tuntutan dari lingkungan yang dianggap menganggu.
Merujuk pada pengertian di atas, stres identik disebabkan oleh faktor eksternal. Ketika seseorang tidak mampu mengelola tekanan atau menerima perbedaan antara realitas dan harapan, di situlah benih-benih stres mulai muncul.
Apabila kondisi ini dibiarkan berlarut-larut, tentu akan berdampak pada kondisi psikis seseorang, seperti mudah marah, mood swing, dan mudah sedih.
Stres di tempat kerja bisa disebabkan oleh beberapa hal, di antaranya sebagai berikut.
1. Beban kerja yang berlebihan
Terlalu banyak tugas atau tanggung jawab dalam waktu terbatas sangat rentan memicu stres.
2. Rasa tidak nyaman di tempat kerja
Lingkungan kerja yang tidak nyaman akan membuat seseorang menjadi tidak betah dan berujung pada kondisi stres.
3. Ketidakpastian pekerjaan
Pekerjaan yang tidak pasti, termasuk mengenai besarnya potensi Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), tentu akan membuat karyawan merasa tidak aman.
4. Konflik dengan rekan kerja
Interaksi yang buruk dengan rekan kerja bisa menciptakan lingkungan kerja yang tidak sehat dan mengakibatkan stres.
5. Ketidakpuasan terhadap manajemen
Rasa tidak puas terhadap kebijakan perusahaan, kurangnya dukungan manajemen bisa menjadi sumber stres karyawan
6. Tidak seimbangnya kehidupan kerja dengan kehidupan pribadi
Kesulitan dalam menyeimbangkan waktu kerja dengan waktu pribadi akan membuat seseorang merasa stres.
Stres bisa menyerang siapa saja. Dampak stres juga bervariasi pada setiap individu, meliputi reaksi fisik seperti peningkatan detak jantung, pernapasan cepat, hingga perubahan hormon. Â Selain itu, stres juga bisa memengaruhi kesehatan mental seseorang, seperti gangguan kecemasan, depresi, serta gangguan-gangguan lain.
Dampak stres di tempat kerja dapat sangat mengganggu aktivitas baik individu maupun organisasi. Dampak stres individu antara lain penurunan produktivitas, problem mental dan fisik hingga meningkatknya risiko burnout. (Baca: Tips Mengatasi Burnout Syndrome bagi Para Pekerja) Sedangkan dampak stres bagi organisasi di antaranya penurunan kedisiplinan absensi, meningkatnya jumlah pelanggaran kerja, serta meningkatnya turnover karyawan.
Sekarang kita memahami bahwa dampak stres di tempat kerja bisa sangat serius. Oleh sebab itu, berikut saya bagikan cara-cara efektif dalam mengelola stres di tempat kerja.
1. Mengidentifikasi Penyebab Stres
Langkah awal yang mesti Anda lakukan untuk mengelola stres di tempat kerja ialah melakukan identifikasi faktor penyebabnya. Setiap orang tentu memiliki faktor penyebab yang berbeda-beda, baik jenis maupun jumlahnya.
Misalnya konflik dengan atasan, deadline kerja yang terlalu ketat dan tekanan perusahaan. Dengan mengidentifikasi faktor penyebab stres, Anda pun mampu fokus kepada solusi atas masalah yang dihadapi.
2. Mengatur Waktu dengan Baik
Manajemen waktu yang baik dapat mengurangi tingkat stres karyawan. Buat daftar tugas berdasarkan skala prioritas dan tenggat waktu yang mesti Anda selesaikan.
Fokuslah pada pekerjaan yang paling mendesak untuk segera diselesaikan. Jangan membiarkan tugas-tugas kecil mengganggu konsentrasi Anda. Inilah alasan Anda perlu membuat daftar tugas. (Baca: Simak Tips membagi Waktu agar Menjadi Karyawan Efektif dan Produktif)
3. Membatasi Gangguan di saat Kerja
Saat bekerja tentu kita memerlukan konsentrasi agar setiap pekerjaan dapat diselesaikan dengan baik. Untuk menciptakan kondisi fokus dan konsentrasi, tidak ada salahnya Anda menonaktifkan notifikasi dan nada dering handphone.
Selain itu, Anda juga bisa memberi tahu rekan-rekan kerja bahwa Anda tidak ingin diganggu dan akan fokus pada pekerjaan yang saat ini Anda kerjakan.Â
4. Menciptakan Lingkungan Kerja yang Nyaman
Lingkungan kerja yang nyaman dapat sangat membantu Anda dalam mengelola stres. Perhatikan kebersihan dan kerapian ruang kerja Anda. Â Jangan meninggalkan tempat kerja dalam kondisi berantakan dan kotor agar besok saat Anda kembali bekerja selalu dalam mode penuh semangat dan antusias.
5. Menerapkan Pola Komunikasi Terbuka
Jika Anda mengalami konflik, baik dengan atasan maupun rekan kerja, bicarakan langsung dengan orang tersebut. Hindari perilaku gibah atau membicarakan orang lain di belakang karena hal tersebut tidak akan menyelesaikan masalah yang Anda hadapi. Pola komunikasi terbuka dapat mendatangkan rasa aman dan nyaman saat Anda bekerja karena tidak ada lagi beban pikiran yang mengganggu fokus dan konsentrasi Anda.
6. Menerapkan Worklife Balance
Kerja memang penting, namun perlu Anda pahami bahwa hidup Anda tidak hanya untuk bekerja. Anda memiliki kehidupan pribadi yang juga sangat perlu untuk diperhatikan. Anda bisa meluangkan waktu untuk menjalankan hobi, seperti berolahraga, nonton, traveling, atau aktivitas-aktivitas lain yang menyenangkan. (Baca: Worklife Balance dan Solusi Mengendalikan Emosi)
7. Mencari DukunganÂ
Apabila stres yang Anda alami sudah benar-benar kronis hingga sulit dikendalikan, jangan ragu untuk mencari dukungan. Bercerita kepada keluarga, teman dan pasangan bisa sangat membantu Anda dalam mengurangi tingkat stres.
Solusi lain, Anda bisa mendatangi tempat terapi emosi dan pikiran yang profesional seperti terapi kognitif, terapi perilaku hingga hipnoterapi. Dengan beberaapa metode spesifik, Anda bisa terbebas dari stres. (Baca: Apa itu Hipnoterapi?)
***
Kondisi stres sangat dipengaruhi oleh faktor eksternal. Oleh karena itu, kita perlu memiliki kemampuan dalam mengendalikannya dengan manajemen stres yang baik.
Demikian ulasan tentang cara efektif mengelola stres di tempat kerja. Mari menjadi pekerja produktif yang antusias dan penuh semangat.
"Stres tidak diciptakan oleh peristiwa-peristiwa dalam hidupmu, tetapi oleh reaksimu terhadapnya."Â
-Anjas Permata
