Mohon tunggu...
Anjas Permata
Anjas Permata Mohon Tunggu... Konsultan - Master Hypnotherapist

Trainer Hypnosis, Master Hypnotherapist, Professional Executive, CEO Rumah Hipnoterapi, CEO Mind Power Master Institute, Ketua DPD Perkumpulan Komunitas Hipnotis Indonesia (PKHI)

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Mengulik Sejarah Muhammadiyah Melalui Film Sang Pencerah

5 April 2023   23:36 Diperbarui: 5 April 2023   23:44 2472
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cuplikan film Sang Pencerah. Sumber: tangkapan layar film Sang Pencerah.

Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya Islam datang dalam keadaan yang asing, dan akan kembali dalam keadaan asing, maka beruntunglah orang-orang yang terasing itu." (HR. Muslim)

Halo kompasianers!

Bagaimana kabar Anda hari ini? Semoga puasanya tetap lancar ya, aamiin.

Kali ini saya ingin berbagi kepada Anda semua tentang sebuah film religi karya sutradara Hanung Bramantyo berjudul "Sang Pencerah". Film ini dirilis tahun 2010, namun kisah inspiratifnya masih sangat relevan hingga sekarang.

Berawal dari keresahan seorang pemuda bernama Muhammad Darwis (15) yang hidup di Kauman, sebuah kampung Islam terbesar di Yogyakarta. Kala itu Masjid Besar Yogyakarta merupakan pusat kegiatan agama yang dipimpin oleh seorang penghulu bernama Kyai Cholil Kamaludiningrat.

Darwis lahir pada tanggal 1 Agustus 1868 dari seorang ayah yang juga salah satu Khatib Masjid Besar bernama Kyai Haji Abu Bakar. Beliau adalah tokoh agama yang sangat disegani di Kauman.

Sifat anti kemapanan Darwis sudah terlihat sejak kecil. Ia bahkan pernah beradu argumen dengan sang Ayah mengenai ritual-ritual keagamaan yang menurutnya telah melenceng dari syariat Islam.

Memang saat itu Islam telah banyak dipengaruhi oleh ajaran Syeh Siti Jenar yang meletakkan Raja sebagai perwujudan Tuhan. Rakyat meyakini bahwa titah Raja adalah sabda Tuhan. 

Islam bergeser ke arah tahayul dan mistik. Akibatnya kondisi masalah sosial di masyarakat seperti kemiskinan, kebodohan dan kelaparan justru terabaikan karena banyak orang sibuk dengan upacara dan ritual.

Menjelang Ramadan tahun 1883, Darwis mengutarakan keinginannya kepada keluarga untuk melaksanakan ibadah Haji ke tanah suci. Tujuannya selain beribadah, ia juga hendak memperdalam ajaran Agama Islam disana.

Cuplikan film Sang Pencerah. Sumber: tangkapan layar film Sang Pencerah.
Cuplikan film Sang Pencerah. Sumber: tangkapan layar film Sang Pencerah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun