Mohon tunggu...
Anjas Permata
Anjas Permata Mohon Tunggu... Konsultan - Master Hypnotist

Trainer Hypnosis, Master Hypnotist, Professional Executive, Founder Rumah Hipnoterapi, Founder Mind Power Master Institute, Ketua DPD Perkumpulan Komunitas Hipnotis Indonesia (PKHI)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Wajah Sekolah Inklusi di Kota Mojokerto "Sekolah Disabilitas yang Minim Fasilitas"

24 Juli 2022   16:06 Diperbarui: 25 Juli 2022   04:29 2178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sekolah Inklusi SDN Wates 1 Kota Mojokerto. Sumber: dokumentasi pribadi

Berita itu dimuat pada tahun 2018 artinya sudah 4 tahun sudah berlalu. Lucunya dengan "Bapak" Kepala Dinas yang sama, ternyata tidak ada perubahan signifikan dalam sistem penyelenggaraan sekolah inklusi di Kota Mojokerto.

Gaji tenaga pendidik dibawah UMK, profil tenaga pendidik terkesan dipaksakan yang penting ada, hingga standarisasi mutu tenaga pendidik sama sekali tidak diperhatikan.

Kira-kira saya sebagai warga kota Mojokerto pada umumnya dan sebagai orang tua anak penyandang disabiltas pada khususnya haruskah merasa bangga dan mengucapkan terima kasih kepada bapak?

Bagaimana kita bisa meningkatkan mutu pendidikan siswa-siswi sekolah inklusi jika kesejahteraan tenaga pendidiknya bermasalah, profiling-nya asal-asalan, fasilitasnya ala kadarnya? Segudang pertanyaan diatas seharusnya dijawab oleh pemangku kewenangan karena Anda semua digaji oleh pajak yang dibebankan kepada kami sebagai rakyat, sebagai Warga Negara Indonesia.

Negara tidak bisa berbisnis, Negara tidak bisa menghasilkan pendapatan selain dari menghisap keringat rakyatnya melalui pajak. Kalau kita semua paham akan hal ini, maka wahai Pegawai Negeri Sipil dimanapun Anda berada, gaji Anda dibayar dari keringat kami. Tugas Anda adalah melayani kami, bukan cuma update foto pakai kemeja batik motif Korpri saja!

***

Dua hari yang lalu, saya dipilih secara aklamasi sebagai ketua paguyuban wali murid inklusi di SDN Wates 1 Kota Mojokerto. Mungkin ini sebagai titik awal perjuangan saya bersama wali murid lainnya untuk membuktikan kepada publik bahwa anak-anak kami adalah siswa-siswi istimewa yang mampu berprestasi layaknya anak-anak lain.

Demikian ulasan mengenai wajah sekolah inklusi di Kota Mojokerto. Semoga tulisan dalam memperingati hari anak 2022 ini mampu menggerakkan pikiran dan perasaan kita semua agar lebih memperhatikan hak-hak anak penyandang disabilitas karena apapun kondisinya, mereka juga memiliki hak-hak dasar yang wajib kita berikan.

Salam Sehat, Sukses dan Bahagia

-Anjas Permata

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun